Banner

CNN: Anak-anak pribumi Amerika dikirim ke lebih banyak sekolah asrama tempat asimilasi paksa

Anggota dari 23 Suku Asli Pueblo dari Negara Bagian New Mexico, Amerika Serikat, dan beberapa suku dari Negara Bagian Arizona, merayakan Hari Masyarakat Adat di Indian Pueblo Cultural Center di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat, pada 14 Oktober 2019. (Xinhua/Richard Lakin)

Anak-anak penduduk asli Amerika dilaporkan telah mengikuti setidaknya 523 sekolah asrama pribumi sejak abad ke-19, termasuk ratusan sekolah yang dikelola oleh pemerintah federal untuk mengasimilasikan mereka ke dalam masyarakat kulit putih.

 

New York City, AS (Xinhua) – Jumlah sekolah asrama pribumi yang diikuti oleh anak-anak penduduk asli Amerika telah melampaui jumlah institusi yang dilaporkan sebelumnya, seperti dilansir CNN pada Rabu (30/8), mengutip sebuah organisasi nonprofit.

Banner

Anak-anak suku pribumi Amerika dilaporkan telah mengikuti setidaknya 523 sekolah asrama pribumi sejak abad ke-19, termasuk ratusan sekolah yang dikelola oleh pemerintah federal untuk mengasimilasikan mereka ke dalam masyarakat kulit putih, demikian menurut laporan tersebut.

Koalisi Penyembuhan Sekolah Asrama Penduduk Asli Amerika Nasional merilis daftar terbaru sekolah asrama pribumi, termasuk banyak sekolah asrama yang telah ditutup dan beberapa yang masih beroperasi hingga saat ini.

“Sepanjang abad ke-19 dan ke-20, anak-anak penduduk asli Amerika dikirim ke sekolah-sekolah di mana mereka diganti namanya, dilarang menggunakan bahasa pribumi, dan dipangkas rambutnya,” ujar laporan tersebut. “Banyak (sekolah) yang beroperasi layaknya kamp pelatihan militer, dan di sana anak-anak menjadi sasaran pelecehan, penelantaran, dan hukuman fisik.”

Banner

Penyelidikan awal Departemen Dalam Negeri AS menemukan bahwa 19 sekolah asrama bertanggung jawab atas kematian lebih dari 500 anak suku Indian Amerika, penduduk asli Alaska, dan penduduk asli Hawaii, namun jumlah kematian yang dilaporkan itu diperkirakan masih akan bertambah, papar laporan CNN.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan