Kementerian Intelijen Iran telah mengumumkan penangkapan 35 orang di enam provinsi sehubungan dengan serangan bom kembar baru-baru ini di Kota Kerman di Iran tenggara.
Teheran, Iran (Xinhua) – Kementerian Intelijen Iran pada Kamis (11/1) mengumumkan penangkapan 35 orang di enam provinsi sehubungan dengan serangan bom kembar baru-baru ini di Kota Kerman di Iran tenggara.
Dalam sebuah pernyataan resmi, kementerian itu memberikan detail tambahan tentang serangan teroris di dekat makam jenderal Iran Qassem Soleimani pada 3 Januari lalu, yang mengakibatkan lebih dari 90 orang tewas dan sekitar 280 orang luka-luka.
Provinsi-provinsi di mana para pelaku ditangkap meliputi Kerman, Sistan dan Baluchestan, Khorasan Razavi, Isfahan, Teheran, dan Azerbaijan Barat.
Pernyataan itu juga menyebutkan tentang identifikasi beberapa individu yang terlibat dalam serangan bom Kerman di luar negeri, dan saat ini upaya untuk menangkap mereka sedang dilakukan.
Dikatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan secara aktif untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab merencanakan dan memerintahkan serangan teroris itu, yang menandai salah satu serangan paling mematikan di Iran dalam beberapa dekade.
Menurut temuan dari pihak kementerian, seorang warga negara Tajikistan bernama Abdollah Tajiki memainkan peran penting dalam merancang serangan tersebut dan memberikan dukungan untuk operasi itu. Tajiki, yang merupakan ahli dalam pembuatan bom rakitan, memasuki Iran secara ilegal melalui perbatasan tenggara pada 19 Desember 2023, dan meninggalkan negara itu dua hari sebelum kejadian.
Pihak kementerian juga mengidentifikasi salah satu teroris dalam serangan bom bunuh diri tersebut, yakni Bazirov Israeli, seorang warga Tajikistan berusia 24 tahun yang bergabung dengan kelompok terror ISIS melalui platform Telegram setelah menerima pelatihan tentang operasi teroris di Afghanistan.
Pada hari kejadian, para teroris pada awalnya berencana melakukan operasi bunuh diri di makam Soleimani. Namun, karena adanya pengamanan yang ketat dan intensnya kehadiran pasukan keamanan, salah satu pelaku meledakkan rompi peledaknya 700 meter dari makam, sedangkan pelaku lainnya meledakkan rompinya satu kilometer dari makam.
ISIS pada 4 Januari mengeklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut, mengatakan bahwa pengeboman itu dilakukan oleh dua pelaku bom bunuh diri.
Laporan: Redaksi