Banner

Yunani pangkas konsumsi energi hingga 30 persen pada 2030

Ilustrasi. Sebanyak 212.000 fasilitas negara di Yunani mengkonsumsi listrik senilai 596 juta euro pada tahun 2020. (Andrey Metelev on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Yunani pada hari Kamis (9/6) mendesak entitas negara untuk mengurangi penggunaan AC (pendingin ruangan), memasang pelindung jendela dan mematikan komputer setelah jam kerja, guna membantu mengurangi konsumsi listrik dan memberi contoh bagi seluruh masyarakat.

Yunani telah mensubsidi rumah tangga sejak September untuk membantu konsumen mengatasi tagihan listrik yang membengkak di tengah melonjaknya harga gas, yang diperburuk oleh perang di Ukraina. Pemerintah Yunani telah menghabiskan sekitar 7 miliar euro untuk subsidi sejauh ini.

Banner

Negara Eropa ini berencana untuk memangkas konsumsi energi nasional sebesar 10 persen dalam jangka pendek dan setidaknya 30 persen pada tahun 2030 untuk menghemat biaya, kata pejabat pemerintah dalam konferensi pers bersama.

“Kita semua memahami pentingnya tindakan hemat energi sederhana ini,” kata Alexandra Sdoukou, sekretaris jenderal di kementerian energi.

“Dengan perubahan kecil dalam perilaku kita, kita berkontribusi pada upaya kolektif,” katanya.

Banner

Sebanyak 212.000 fasilitas negara mengkonsumsi listrik senilai 596 juta euro pada tahun 2020. Konsumsi tahun ini terlihat pada tingkat yang kira-kira sama dengan tahun 2021, sekitar 5.346 gigawatt, tetapi biayanya terlihat meningkat menjadi 1,16 miliar euro, kata Sdoukou.

Menteri Keuangan Theodoros Skylakakis mengatakan bahwa pemerintah konservatif ingin mengalihkan setiap tabungan negara dari proyek terbaru untuk mendukung rumah tangga dan bisnis lebih lanjut.

Pemerintah, yang juga berencana untuk meningkatkan gedung-gedung pemerintah agar lebih hemat energi di bawah proyek yang disebut ‘Electra’, akan memantau kemajuan entitas negara dalam mencapai target.

Banner

Menyesuaikan kembali penerangan jalan, mengurangi penggunaan AC dan memeliharanya adalah langkah-langkah yang diperlukan tetapi krisis energi telah mendorong jauh ke depan, kata Menteri Dalam Negeri Makis Voridis.

Sumber: Al Arabiya

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan