Wahana pendarat nirawak Odysseus milik perusahaan Amerika Serikat Intuitive Machines, berhasil mendarat di Kutub Selatan Bulan pada Kamis (22/2) lalu, menandai wahana antariksa AS pertama yang mendarat di permukaan Bulan dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun.
Los Angeles, AS (Xinhua) – Pengendali penerbangan terus berkomunikasi dengan Odysseus, wahana pendarat Bulan pertama milik perusahaan Amerika Serikat (AS) Intuitive Machines, pada Selasa (27/2) pagi waktu setempat, dan baterai wahana pendarat itu dapat bertahan selama 10 hingga 20 jam ke depan, ungkap perusahaan tersebut pada Selasa.
Wahana pendarat nirawak ini berhasil mendarat di Kutub Selatan Bulan pada Kamis (22/2) lalu, menandai wahana antariksa AS pertama yang mendarat di permukaan Bulan dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun.
Meski Odysseus berhasil mendarat di permukaan Bulan, analisis data yang dilakukan oleh para insinyur penerbangan menunjukkan bahwa pesawat antariksa berkaki enam itu tersandung oleh kakinya sendiri saat pendaratan terakhirnya, menurut perusahaan tersebut.
Salah satu kaki pendaratan dari wahana pendarat itu diyakini tersangkut di permukaan Bulan yang tidak rata, dan mendarat dengan posisi miring.
Pengendali Penerbangan terus berkomunikasi dengan Odysseus pada Selasa pagi waktu setempat, dan Odysseus secara efisien mengirimkan muatan data sains dan citra-citra untuk memajukan tujuan dari misi perusahaan tersebut, kata Intuitive Machines dalam sebuah cuitan di sosial media X.
“Pengendali penerbangan sedang mengerjakan penentuan akhir masa pakai baterai pada wahana pendarat itu, yang dapat bertahan selama 10 hingga 20 jam ke depan,” ujar perusahaan itu.
Odysseus mengangkut program sains NASA (NASA science) dan muatan komersial lainnya ke Bulan.
Misi pendaratan di Bulan terakhir AS dilakukan pada Desember 1972 silam, ketika Apollo 17 mendarat di permukaan Bulan untuk misi terakhir Program Apollo.
Laporan: Redaksi