Volvo Cars pada 2021 mengatakan bahwa perusahaan tersebut bertekad untuk menghapus secara bertahap model-model bermesin pembakaran, termasuk kendaraan listrik hibrida plug-in (plug-in hybrid electric vehicle/PHEV), dan hanya memproduksi mobil listrik murni pada 2030 nanti.
Stockholm, Swedia (Xinhua) – Volvo Cars menjual 54.165 unit kendaraan pada Juli, meningkat 21 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, kata perusahaan itu, pada Kamis (3/8).
Sebagian besar peningkatan itu disebabkan oleh penjualan model listrik murni (fully electric), yang pada Juli melonjak 248 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 5.504 unit, kata produsen mobil tersebut dalam sebuah rilis pers.
Di Eropa, Volvo Cars menjual 20.286 unit mobil pada Juli, naik 28 persen (yoy). Di Amerika Serikat (AS), 10.785 unit mobil terjual, meningkat 57 persen dari tahun sebelumnya. Sementara di China, penjualan menyusut 8 persen menjadi 14.182 unit kendaraan.
Penjualan perusahaan tersebut di seluruh dunia dalam tujuh bulan pertama tahun ini meningkat 18 persen menjadi 395.856 unit mobil. Sebanyak 64.764 unit di antaranya adalah model listrik murni, melonjak 172 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Volvo Cars, yang diakuisisi produsen mobil China Geely pada 2010, mempekerjakan sekitar 43.200 karyawan purnawaktu secara global pada 2022.
Berkantor pusat di Kota Gothenburg, Swedia, perusahaan yang berdiri sejak 1927 itu memiliki sejumlah pabrik produksi mobil utama di Gothenburg, Ghent (Belgia), Carolina Selatan (AS), serta Chengdu, Daqing, dan Taizhou (China). Perusahaan tersebut juga memiliki pusat penelitian dan pengembangan (litbang) serta desain di Gothenburg, Camarillo (AS), dan Shanghai (China).
Volvo Cars pada 2021 mengatakan bahwa perusahaan tersebut bertekad untuk menghapus secara bertahap model-model bermesin pembakaran, termasuk kendaraan listrik hibrida plug-in (plug-in hybrid electric vehicle/PHEV), dan hanya memproduksi mobil listrik murni pada 2030 nanti.
Laporan: Redaksi