Trump desak Israel hentikan pengeboman Gaza setelah Hamas setuju bebaskan sandera
Trump desak Israel hentikan pengeboman Gaza setelah Hamas setuju membebaskan sandera sesuai rencana Amerika Serikat.
Washington, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Israel segera menghentikan pengeboman di Gaza, beberapa jam setelah Hamas menyatakan pada prinsipnya menyetujui pembebasan para sandera.
Sebelumnya pada Jumat yang sama, Trump menetapkan tenggat waktu Ahad (5/10) pukul 18.00 EDT (Senin (6/10) pukul 05.00 WIB) bagi Hamas untuk menerima “rencana 20 poin” yang dia usulkan guna mengakhiri konflik di Gaza dan membangun kembali wilayah kantong tersebut, seraya memperingatkan bahwa jika Hamas tidak menerima rencana ini, “segala neraka” akan melanda kelompok itu.
Hamas pun kemudian mengumumkan bahwa pihaknya telah menyerahkan tanggapan kepada para mediator regional dan internasional, yang menyatakan bahwa kelompok itu pada dasarnya setuju untuk membebaskan semua sandera Israel, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, sesuai dengan kerangka pertukaran yang dijabarkan dalam rencana tersebut. Kelompok itu menyatakan siap untuk segera memulai negosiasi melalui mediator terkait rincian implementasinya.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas juga menyatakan akan menyerahkan pemerintahan Gaza kepada sebuah badan Palestina yang terdiri dari teknokrat independen dan didukung oleh negara-negara Arab dan Islam.
Kelompok itu menyatakan menghargai upaya negara-negara Arab, Islam, internasional, dan juga AS untuk mengakhiri konflik, memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan, mencegah relokasi warga Palestina, dan menolak pendudukan kembali Gaza. Isu-isu lain yang diangkat dalam proposal AS terkait masa depan Gaza dan hak-hak rakyat Palestina secara lebih luas akan dibahas dalam kerangka kolektif Palestina, sesuai dengan hukum dan resolusi internasional yang berlaku, kata pernyataan Hamas itu.
Rencana yang diusulkan AS tersebut mencakup kesepakatan gencatan senjata yang ditukar dengan pembebasan sandera, penarikan pasukan Israel secara bertahap, dan pengawasan internasional terhadap rekonstruksi serta pemerintahan Gaza pascakonflik.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata tersebut, Israel akan menghentikan operasi militer dan mundur ke garis yang disepakati. Dalam waktu 72 jam setelah Israel secara terbuka menerima perjanjian tersebut, Hamas harus memulangkan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sebagai imbalannya, Israel berjanji akan membebaskan tawanan dan narapidana tertentu, sedangkan anggota Hamas yang telah dilucuti senjatanya dan berkomitmen untuk hidup berdampingan secara damai akan diberi amnesti atau keluar dari Gaza dengan aman.
Laporan: Redaksi

.jpg)








