Transisi energi Uni Eropa (UE) mendapat dukungan dari mayoritas warga blok tersebut, menyetujui bahwa mengurangi impor minyak dan gas serta berinvestasi di bidang energi terbarukan penting untuk keamanan UE secara keseluruhan.
Brussel, Belgia (Xinhua) – Mayoritas warga Uni Eropa (UE) mendukung transisi energi blok itu dan mengharapkan investasi besar-besaran di bidang hal energi terbarukan, menurut survei Eurobarometer terbaru pada Senin (10/7).
“Spring 2023 – Standard Eurobarometer“, yang diprakarsai oleh Komisi Eropa, menunjukkan bahwa 85 persen warga UE berpikir bahwa blok tersebut harus berinvestasi secara besar-besaran di bidang energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, dan 82 persen mengatakan bahwa meningkatkan efisiensi energi bangunan serta proses dan produk transportasi akan menjadikan UE tidak terlalu bergantung pada produsen energi.
Selain itu, 80 persen meyakini bahwa negara-negara anggota UE harus bersama-sama membeli energi dari negara-negara lain untuk mendapatkan harga yang lebih baik.
Sebanyak 81 persen responden setuju bahwa mengurangi impor minyak dan gas serta berinvestasi di bidang energi terbarukan penting untuk keamanan UE secara keseluruhan dan 82 persen mengatakan bahwa UE harus mengurangi ketergantungannya terhadap sumber energi Rusia sesegera mungkin.
Sebanyak 45 persen responden berpendapat bahwa situasi ekonomi Eropa baik, sedikit lebih banyak dari jumlah responden yang menganggapnya buruk (44 persen). Menurut 27 persen responden, “kenaikan harga/inflasi/biaya hidup” adalah salah satu masalah terpenting yang dihadapi UE saat ini.
Survei tersebut menemukan bahwa 47 persen populasi UE cenderung memercayai blok itu, dibandingkan 45 persen yang memiliki pandangan sebaliknya, dan 45 persen memiliki citra positif terkait blok itu (dibandingkan dengan 18 persen yang memiliki pandangan negatif dan 37 persen dengan pandangan netral).
Sebanyak 63 persen responden optimistis terkait masa depan blok UE, dibandingkan 34 persen yang pesimistis.
Survei tatap muka tersebut dilakukan antara 31 Mei hingga 21 Juni 2023 di 27 negara anggota UE. Total 26.425 warga Uni Eropa ikut menjalani wawancara.
Laporan: Redaksi