Jakarta (Indonesia Window) – Tesla Inc. kehilangan nilai 126 miliar dolar AS pada Selasa (26/4) di tengah kekhawatiran investor bahwa Kepala Eksekutifnya Elon Musk mungkin harus menjual saham untuk mendanai kontribusi ekuitasnya senilai 21 miliar dolar AS untuk pembelian Twitter Inc. senilai 44 miliar dolar AS.
Tesla tidak terlibat dalam kesepakatan Twitter, namun sahamnya telah ditargetkan oleh spekulan setelah Musk menolak untuk mengungkapkan secara terbuka dari mana uangnya untuk akuisisi itu berasal.
Penurunan 12,2 persen saham Tesla pada Selasa (26/4) setara dengan penurunan 21 miliar dolar AS dalam nilai saham Tesla-nya, sama dengan 21 miliar dolar AS tunai yang dikomitmenkan Musk untuk kesepakatan Twitter.
Analis Wedbush Securities Daniel Ives mengatakan bahwa kekhawatiran tentang penjualan saham Musk yang akan datang dan kemungkinan terganggu oleh Twitter membebani saham Tesla. “Ini (yang) menyebabkan festival bearish pada sahamnya,” tuturnya.
Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Namun dipastikan bahwa penurunan saham Tesla muncul dengan latar belakang yang menantang bagi banyak saham terkait teknologi.
Indeks Nasdaq ditutup pada level terendah sejak Desember 2020 pada Selasa (26/4) karena investor khawatir tentang perlambatan pertumbuhan global dan kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve (Fed) AS.
Saham Twitter juga turun pada Selasa (26/4), anjlok 3,9 persen menjadi ditutup pada 49,68 dolar AS meskipun Musk setuju untuk membelinya pada Senin (25/4) seharga 54,20 dolar AS per saham secara tunai.
Perbedaan yang melebar mencerminkan kekhawatiran investor bahwa penurunan tajam dalam saham Tesla, dari mana Musk memperoleh sebagian besar kekayaannya senilai 239 miliar dolar AS, dapat membuat orang terkaya di dunia itu berpikir dua kali tentang kesepakatan Twitter.
“Jika harga saham Tesla terus terjun bebas, itu akan membahayakan pembiayaannya,” kata Analis Pasar Senior OANDA Ed Moya.
Sebagai bagian dari kesepakatan Tesla, Musk juga mengambil margin pinjaman 12,5 miliar dolar AS yang terkait dengan saham Tesla-nya. Dia sudah meminjam sekitar setengah dari saham Tesla-nya.
Profesor Universitas Maryland, David Kirsch, yang penelitiannya berfokus pada inovasi dan kewirausahaan, mengatakan investor mulai khawatir tentang “cascade of margin call” (pada pinjaman Musk). Ini berarti nilai sekuritas dalam rekening perantara turun di bawah tingkat tertentu, mengharuskan pemegang rekening untuk menyetor uang tunai atau sekuritas tambahan guna memenuhi persyaratan margin.
Laporan: Redaksi