Jakarta (Indonesia Window) – Sejak berdiri pada 8 Agustus 1986, Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) telah tumbuh pesat dan menjadi organisasi regional paling stabil di dunia saat ini, kata Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohamad.
“ASEAN saat ini adalah organisasi regional paling stabil di dunia, dibandingkan dengan UE (Uni Eropa), mereka mengalami masalah,” kata pada KTT ASEAN ke-35 yang digelar di Bangkok, Thailand pada 31 Oktober – 4 November 2019, demikian laporan dari Kantor Berita Bernama yang dikutip di Jakarta, Selasa.
PM Malaysia mengatakan keberhasilan organisasi regional tersebut terlihat dari keinginan banyak negara lain yang ingin bergabung dan kerja sama yang berkembang di antara negara-negara anggotanya.
“ASEAN telah tumbuh pesat dengan lebih banyak bidang kerja sama sekarang. Banyak orang ingin bergabung dengan kita.
Seperti Timor Leste, mereka ingin bergabung, saya pikir kita harus menerimanya, tetapi beberapa negara anggota masih tidak nyaman,” katanya.
ASEAN didirikan pada 1967 dengan lima anggota pendiri yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
ASEAN juga telah berhasil menjalin kemitraan yang erat dengan enam negara di kawasan Asia Pasifik, yakni China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru – yang secara kolektif dikenal sebagai ASEAN +6.
Dr Mahathir menambahkan organisasi regional tersebut juga menuai buah dari visi dan kerjasamanya, termasuk diakui sebagai komunitas Asia Timur.
Dia menambahkan bahwa Kaukus Ekonomi Asia Timur (EAEC) kini juga telah menjadi kenyataan.
“Orang-orang sekarang menyebut ASEAN +3 (China, Jepang, dan Korea Selatan) sebagai komunitas Asia Timur. Jadi kita (ASEAN) akhirnya berhasil diakui sebagai komunitas Asia Timur,” katanya.
Kaukus Ekonomi Asia Timur (EAEC), yakni zona perdagangan bebas regional untuk ASEAN +3, diperdebatkan oleh Dr Mahathir pada tahun 1997 sebagai reaksi terhadap integrasi ASEAN ke dalam Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
KTT ASEAN 2020 akan diadakan di Vietnam.
Laporan: Redaksi