Banner

Air radioaktif dilaporkan bocor di PLTN Fukushima Daiichi yang lumpuh di Jepang

Foto yang diabadikan pada 6 Maret 2023 ini menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi di Futabacho, Futabagun, Prefektur Fukushima, Jepang. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

TEPCO berencana menggunakan robot yang dioperasikan dari jarak jauh guna mengukur tingkat radiasi di ruangan lantai ketiga bangunan reaktor yang bocor, dan selanjutnya memastikan lokasi persis dan penyebab kebocoran.

 

Tokyo, Jepang (Xinhua/Indonesia Window) – Sekitar 25 ton air radioaktif dilaporkan bocor di dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang lumpuh, lapor operator PLTN itu, sepekan usai putaran terbaru pembuangan air yang terkontaminasi nuklir ke laut dimulai.

Air yang terkontaminasi nuklir itu, yang bocor dari tangki pengelak (surge tank) yang terhubung dengan bangunan reaktor Unit 2, semestinya ditampung di sebuah tangki yang menerima limpahan dari kolam bahan bakar nuklir bekas, menurut Tokyo Electric Power Company (TEPCO).

Terakumulasi di lantai basemen pertama di bangunan reaktor itu, air yang bocor tersebut menyebabkan peningkatan level air yang terkontaminasi yang sudah ada di area itu, urai TEPCO pada Selasa (13/8), seraya mengonfirmasi bahwa air yang terkontaminasi nuklir itu tidak merembes ke luar bangunan reaktor tersebut.

Foto yang diabadikan pada 6 Maret 2023 ini menunjukkan rumah-rumah kosong di Futabacho, Futabagun, Prefektur Fukushima di Jepang. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Kebocoran itu pertama kali diidentifikasi pada Jumat (9/8), saat penurunan level air di tangki pengelak terdeteksi, menurut TEPCO. Usai diselidiki lebih lanjut, TEPCO menemukan air tersebut mengalir ke saluran pembuangan yang berada di sebuah ruangan di lantai ketiga bangunan reaktor tersebut.

TEPCO berencana menggunakan robot yang dioperasikan dari jarak jauh guna mengukur tingkat radiasi di ruangan itu pada Jumat (16/8) dan selanjutnya memastikan lokasi persis dan penyebab kebocoran. Pompa pendingin untuk kolam itu telah dinonaktifkan sementara sebagai bagian dari penyelidikan.

Dihantam gempa bumi bermagnitudo 9,0 dan tsunami pada 11 Maret 2011, PLTN Fukushima Daiichi mengalami kerusakan inti (core meltdown) yang melepaskan radiasi, mengakibatkan kecelakaan nuklir level 7, level tertinggi dalam Skala Kejadian Nuklir dan Radiologi Internasional.

PLTN Fukushima Daiichi menghasilkan sejumlah besar air yang tercemar zat radioaktif dari proses pendinginan bahan bakar nuklir di bangunan reaktor. Air limbah yang terkontaminasi tersebut saat ini disimpan di dalam sejumlah tangki di PLTN itu.

Orang-orang berunjuk rasa menentang rencana pemerintah Jepang untuk membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut di Fukushima, Jepang, pada 20 Juni 2023. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Meskipun mendapat penolakan keras dari Jepang dan luar negeri, pembuangan air limbah yang terkontaminasi nuklir dari PLTN Fukushima Daiichi ke laut dimulai pada Agustus 2023, dan putaran kedelapan pembuangan air limbah yang terkontaminasi nuklir ke laut itu dimulai pekan lalu.

Pada tahun fiskal 2024, TEPCO berencana membuang total 54.600 ton air limbah nuklir dalam tujuh putaran, yang mengandung sekitar 14 triliun becquerel tritium.

Di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kredibilitas dan keselamatan di kalangan masyarakat Jepang menyusul serangkaian kecelakaan di PLTN yang lumpuh tersebut, TEPCO dan pemerintah Jepang kerap mendapat tantangan karena salah menangani air yang terkontaminasi nuklir tersebut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan