Banner

Peneliti China identifikasi reseptor hormon untuk imunoterapi kanker

Seorang staf menunjukkan sistem ultrasonografi terfokus berintensitas tinggi untuk pengobatan kanker dalam Pameran Investasi dan Perdagangan Internasional China Barat keempat di Chongqing, China barat daya, pada 22 Juli 2022. (Xinhua/Huang Wei)

Sejumlah penelitian terdahulu menemukan bahwa pasien yang menderita depresi dan stres jangka panjang menunjukkan perkembangan tumor yang lebih cepat dan respons yang lemah terhadap reseptor hormon imunoterapi kanker.

 

Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Para peneliti China berhasil membuat terobosan dalam pengobatan kanker melalui imunoterapi dengan mengidentifikasi reseptor hormon tertentu sebagai target potensial bagi pengobatan tersebut, menurut Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China.

Reseptor tersebut, yakni melanocortin receptor 5 atau MC5R, bekerja dengan hormon yang disebut α-MSH, yang diproduksi oleh kelenjar pituitari, untuk mendorong pertumbuhan tumor, menurut makalah yang diterbitkan dalam jurnal Science.

Terobosan itu ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh para peneliti di Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China yang mengeksplorasi peran sumbu hipotalamus-pituitari dalam kekebalan tumor. Mereka memeriksa kadar sejumlah hormon pada tikus yang memiliki tumor dan menemukan bahwa level α-MSH pada tikus-tikus itu mengalami kenaikan signifikan.

Banner

Menurut makalah itu, peningkatan kadar hormon α-MSH dapat menyebabkan pertumbuhan tumor dalam tubuh manusia dengan mendorong akumulasi sel myeloid dan penekanan kekebalan melalui reseptor MC5R.

Para peneliti mengidentifikasi MC5R sebagai target potensial untuk imunoterapi, yang menyediakan sarana untuk menghambat aksi hormon tersebut.

Menurut Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, sejumlah penelitian terdahulu menemukan bahwa pasien yang menderita depresi dan stres jangka panjang menunjukkan perkembangan tumor yang lebih cepat dan respons yang lemah terhadap imunoterapi kanker. Hal ini mengindikasikan bahwa sistem saraf dan reaksi stres yang dimediasi memainkan peran penting dalam pertumbuhan tumor dan regulasi kekebalan, paparnya.

Banner

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan