Jakarta (Indonesia Window) – Kontrak pemeliharaan dengan Amerika Serikat untuk rudal Harpoon Taiwan akan meningkat lebih dari 27 juta dolar AS (sekitar 386,3 miliar rupiah) setelah diperpanjang hingga 2025, kata Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan pada Kamis (10/2).
Kontrak telah diubah untuk mencakup senjata dan sistem terkait dari kesepakatan senilai 2,37 miliar dolar AS yang diusulkan pada Oktober 2020, dengan label harga untuk pekerjaan pemeliharaan meningkat dari 12,1 juta dolar AS menjadi lebih dari 39,13 juta dolar AS sebagai hasilnya, menurut kementerian.
Seorang pejabat militer yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada CNA bahwa perpanjangan hingga September 2025 telah dilakukan karena sistem rudal yang baru-baru ini dibeli tidak tercakup dalam perjanjian pemeliharaan yang ada.
Kementerian mengumumkan pada Juni tahun lalu bahwa Taiwan telah menandatangani dua kontrak pengadaan senjata dengan AS untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara.
Meskipun tidak membuat rincian publik dari dua paket penjualan senjata, sumber pada saat itu mengungkapkan salah satunya untuk Harpoon Coastal Defense Systems (HCDS).
Termasuk dalam kesepakatan itu adalah rudal peluncur permukaan RGM-84L-4 Harpoon Block II, empat rudal latihan RTM-84L-4 Harpoon Block II, 411 kontainer, 100 Unit Transporter Peluncur Sistem Pertahanan Pesisir Harpoon, dan 25 truk radar.
Kesepakatan itu akan membuat jumlah sistem Harpoon yang berbeda dalam angkatan bersenjata Taiwan menjadi empat, karena Angkatan Laut telah memiliki rudal Harpoon UGM-84L dan RGM-84L yang dapat diluncurkan melalui kapal selam dan fregat, sementara Angkatan Udara memiliki misil AGM-84L Harpoon.
Sumber: CNA
Laporan: Redaksi