Kemenangan Mesir dalam Perang Arab-Israel 1973 akan tetap menjadi titik balik dalam sejarah kontemporer negara itu serta simbol kebanggaan dan martabatnya.
Kairo, Mesir (Xinhua/Indonesia Window) – Warga Mesir pada Ahad (6/10) memperingati 51 tahun kemenangannya dalam Perang Oktober, yang juga dikenal sebagai Perang Arab-Israel 1973, seraya mengungkapkan harapan agar konflik mematikan yang sedang terjadi di kawasan tersebut segera berakhir.
Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi mengatakan bahwa kemenangan Mesir dalam perang tersebut akan tetap menjadi titik balik dalam sejarah kontemporer negara itu serta simbol kebanggaan dan martabatnya.
“Pada hari ini, anggota militer dan jajaran pemimpin Mesir menunjukkan pengorbanan yang paling mengagumkan untuk mengembalikan tanah suci Sinai,” kata presiden Mesir itu dalam sebuah unggahan di laman Facebook miliknya.
Pada Kamis (3/10), al-Sisi mengatakan dalam perayaan kelulusan dari perguruan tinggi militer Mesir bahwa peringatan kemenangan Perang Oktober tahun ini terjadi “pada momen yang genting dalam sejarah kawasan kita”, sembari menyerukan “komitmen baru untuk perdamaian yang adil dan setara.”
Perang Oktober diperjuangkan oleh koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Mesir dan sekutunya saat itu, yakni Suriah, untuk melawan Israel dari 6 hingga 25 Oktober 1973.
Mesir mendapatkan kembali kendali penuh atas Terusan Suez dan merebut kembali semua wilayah di Semenanjung Sinai setelah Perang Oktober. Perang ini juga menjadi latar bagi Perjanjian Camp David antara Mesir dan Israel pada September 1978.
Laporan: Redaksi