Tim peneliti China mulai ekspedisi Arktika 2024 di Stasiun Sungai Kuning

Foto yang diabadikan menggunakan ponsel pada 30 April 2024 ini menunjukkan Stasiun Sungai Kuning China di Ny-Alesund, yang berlokasi di kepulauan Svalbard, Norwegia, di Samudra Arktika. (Xinhua/Tim Ekspedisi Arktika China)

Stasiun Sungai Kuning China di Arktika, yang didirikan pada Juli 2004, merupakan stasiun penelitian Arktika pertama China, yang terletak di Ny-Alesund, kota kecil di Svalbard, sebuah kepulauan Norwegia di Samudra Arktika.

 

Oslo, Norwegia (Xinhua) – Tiga peneliti China tiba di Stasiun Sungai Kuning China di Arktika pada Senin (29/4) untuk melakukan berbagai survei ilmiah di seluruh kawasan tersebut sepanjang tahun.

Hu Zhengyi, Kepala Stasiun Sungai Kuning, mengatakan kepada Xinhua bahwa stasiun tersebut diperkirakan akan menerima lebih dari 50 peneliti pada tahun ini, yang akan terlibat dalam ekspedisi musiman yang berlangsung selama empat kuartal.

Ekspedisi pascapandemi di Stasiun Sungai Kuning telah dilanjutkan secara bertahap sejak Juli tahun lalu, dengan para anggota tim telah menjalankan berbagai survei operasional dan proyek penelitian ilmiah di bidang glasiologi, ekologi darat dan laut, serta fisika ruang angkasa.

Stasiun Sungai Kuning China
Foto yang diabadikan menggunakan ponsel pada 30 April 2024 ini menunjukkan anggota tim ekspedisi Arktika China berpose untuk difoto di depan Stasiun Sungai Kuning China di Ny-Alesund, yang berlokasi di kepulauan Svalbard, Norwegia, di Samudra Arktika. (Xinhua/Tim Ekspedisi Arktika China)

Ilmuwan China dan Norwegia juga telah bersama-sama melaksanakan sejumlah studi tentang polutan lingkungan di Arktika.

Didirikan pada Juli 2004, Stasiun Sungai Kuning merupakan stasiun penelitian Arktika pertama China, yang terletak di Ny-Alesund, kota kecil di Svalbard, sebuah kepulauan Norwegia di Samudra Arktika.

Stasiun Sungai Kuning China
Orang-orang memotret kapal Xuelong 2 di Shanghai, China timur, pada 12 Juli 2023. Tim ilmuwan China dalam ekspedisi ilmiah Samudra Arktika ke-13 diberangkatkan pada Rabu (12/7) menggunakan Xuelong 2, kapal pemecah es kutub pertama buatan dalam negeri China, dari Shanghai. Tim ekspedisi tersebut diperkirakan akan kembali ke Shanghai pada akhir September setelah menempuh perjalanan sejauh 15.500 mil laut. (Xinhua/Zhang Jiansong)

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah berhasil melaksanakan beberapa ekspedisi ilmiah Arktika dengan menggunakan platform-platform seperti kapal pemecah es kutub ‘Xuelong’ dan ‘Xuelong 2’, Stasiun Sungai Kuning Arktika, dan Observatorium Ilmu Pengetahuan Arktika China-Islandia.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan