Jakarta (Indonesia Window) – Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi Nasional Vector telah mengajukan pandaftaran vaksin anti-COVID EpiVacCorona-N ke Kementerian Kesehatan Rusia, menurut Kantor Berita TASS.
Sebelumnya, CEO Vector, Rinat Maksyutov, mengatakan tidak ada perbedaan mendasar antara EpiVacCorona-N dan EpiVacCorona versi sebelumnya.
“Vaksin-vaksin itu berbeda dari segi teknik pembuatannya. Justru inilah alasan utama kenapa harus lebih banyak uji klinis. Untuk mencapai produksi skala besar, bukan ratusan ribu, tapi jutaan dosis vaksin, beberapa masalah manufaktur harus diatasi, dan ini membutuhkan beberapa amandemen,” jelasnya.
EpiVacCorona, yang dikembangkan di Pusat Penelitian Vector, adalah vaksin kedua yang didaftarkan di Rusia. Sertifikat pendaftaran dikeluarkan pada 14 Oktober 2020.
Sekitar sebulan kemudian pengembang vaksin diberi izin untuk melakukan penelitian pascaregistrasi pada berbagai kelompok pasien, termasuk orang lanjut usia.
Laporan: Redaksi