Stasiun Penelitian Bulan Internasional (International Lunar Research Station/ILRS), yang diprakarsai oleh China dan melibatkan sejumlah negara, tidak hanya berfungsi sebagai pusat bagi para engineer dan laboratorium bagi para ilmuwan, tetapi juga menjadi tempat lahirnya talenta-talenta antariksa dalam (deep space) internasional.
Hangzhou, China (Xinhua/Indonesia Window) – Stasiun Penelitian Bulan Internasional (International Lunar Research Station/ILRS), yang diprakarsai oleh China dan melibatkan sejumlah negara, tidak hanya berfungsi sebagai pusat bagi para engineer dan laboratorium bagi para ilmuwan, tetapi juga menjadi tempat lahirnya talenta-talenta antariksa dalam (deep space) internasional, ungkap kepala pendidikan antariksa regional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
China sedang gencar mendorong pendidikan dan pelatihan talenta-talenta untuk ILRS. Banyak universitas ternama di China telah membentuk sistem pendidikan kelas dunia lewat upaya bertahun-tahun, yang menghadirkan fakultas, kurikulum, dan lingkungan penelitian yang terkemuka di dunia. Universitas-universitas tersebut juga telah melatih banyak engineer dan ilmuwan antariksa yang unggul bagi dunia, kata Jing Guifei, wakil direktur regional di Pusat Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Antariksa di Asia dan Pasifik (Center for Space Science and Technology Education in Asia and the Pacific/CSSTEAP) yang terafiliasi dengan PBB.
Pusat regional itu berencana memanfaatkan sumber daya kedirgantaraan universitas-universitas di China selama satu dekade mendatang untuk menawarkan program pendidikan dan pelatihan talenta internasional yang ekstensif bagi semua negara maupun organisasi partisipan ILRS, demikian diumumkan oleh Jing dalam konferensi tiga hari yang diadakan untuk memperingati 10 tahun terbentuknya CSSTEAP.
ILRS merupakan proyek visioner yang bertujuan untuk membentuk sistem yang dapat diperluas dan dikelola yang mampu melakukan operasi robotik jangka panjang dengan partisipasi manusia jangka pendek di Bulan, tutur Ling Fei, wakil direktur pusat kerja sama dan pertukaran internasional di Laboratorium Eksplorasi Luar Angkasa Dalam (Deep Space Exploration Laboratory).
Bertempat di Universitas Beihang, CSSTEAP merupakan pusat keenam yang didirikan di bawah naungan Kantor PBB untuk Urusan Luar Angkasa (United Nations Office for Outer Space Affairs). Per September 2024, CSSTEAP telah mendidik 395 mahasiswa tingkat magister dan doktoral dari 33 negara, serta telah menyelenggarakan lebih dari 30 kursus pelatihan jangka pendek, yang melatih lebih dari 2.000 partisipan dari 70 lebih negara.
Hingga saat ini, beberapa universitas di China telah terlibat dalam program pendidikan dan pelatihan ILRS, seperti Universitas Beihang, Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Northwestern Polytechnical University, dan lainnya, tutur Jing.
Dia menyampaikan bahwa program-program itu akan mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk teknik antariksa, ilmu Bulan, serta manajemen proyek yang dirancang untuk strata pendidikan magister dan doktoral.
“Melalui integrasi yang erat antara teori dan praktik, kami menargetkan untuk mendidik talenta-talenta teknik, ilmiah, dan manajemen kelas atas, yang mampu memimpin eksplorasi antariksa dalam serta pengembangan teknologi di masa depan bagi semua negara partisipan,” ujar Jing.
Doktor Seyi Festus Olatoyinbo, seorang engineer yang menjabat sebagai direktur eksekutif di Pusat Regional Afrika untuk Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Antariksa Berbahasa Inggris, yang terafiliasi dengan PBB, mengatakan bahwa pihaknya antusias terkait fakta bahwa China memimpin kajian-kajian penelitian Bulan.
“Kami dapat menyertakan pakar-pakar untuk bergabung dengan program-program tersebut dan melatih generasi muda tentang apa saja yang akan dilibatkan dalam penelitian Bulan. Saya sangat antusias bermitra dengan China dalam upaya-upaya pendidikan dan pelatihan,” ujarnya.
Laporan: Redaksi