Banner

Para pemimpin parlemen dunia serukan gencatan senjata secepatnya di Gaza

Orang-orang mencari penyintas atau korban di antara reruntuhan bangunan menyusul serangan udara Israel di kamp pengungsi Maghazi, Jalur Gaza tengah, pada 26 Maret 2024. Jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel yang masih berlangsung bertambah menjadi 32.414 orang, kata Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas dalam sebuah pernyataan pers pada Selasa (26/3). (Xinhua)

Sidang Umum ke-148 Inter-Parliamentary Union (IPU) mendesak otoritas berwenang terkait di semua pihak untuk mengambil langkah secepatnya guna meringankan penderitaan masyarakat di Gaza, Palestina, termasuk perempuan, anak-anak, dan kelompok lanjut usia, yang terjebak dalam pertempuran.

 

Jenewa, Swiss (Xinhua) – Situasi di Gaza menjadi agenda utama dalam Sidang Umum ke-148 Inter-Parliamentary Union (IPU) pada Rabu (27/3).

Pada hari terakhir sidang tersebut, Presiden IPU Tulia Ackson dan Sekretaris Jenderal IPU Martin Chungong mengeluarkan pernyataan bersama atas nama komunitas parlemen global, menyerukan “gencatan senjata secepatnya di Gaza.”

Orang-orang melakukan upaya penyelamatan pascaserangan udara Israel di Kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 27 Maret 2024. Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel yang sedang berlangsung bertambah menjadi 32.490 orang, demikian disampaikan Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas pada Rabu (27/3). (Xinhua/Khaled Omar)

Mereka mendesak otoritas berwenang terkait di semua pihak untuk mengambil “langkah secepatnya guna meringankan penderitaan masyarakat di wilayah tersebut, termasuk perempuan, anak-anak, dan kelompok lanjut usia, yang terjebak dalam pertempuran.”

Sidang Umum ke-148 Inter-Parliamentary
Seorang pria menatap sebuah mobil yang hancur menyusul serangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 26 Maret 2024. (Xinhua/Khaled Omar)

Mereka juga menyerukan “pembebasan secepatnya dan tanpa syarat bagi semua sandera.”

Banner

Pernyataan itu juga menekankan pentingnya penegakan hukum kemanusiaan internasional dan menegaskan kembali penentangan tegas para pemimpin terhadap segala bentuk kekerasan yang ditujukan kepada warga sipil.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan