Banner

Israel lancarkan serangan udara ke Lebanon selatan pascaserangan balasan Hizbullah

Foto yang diunggah di media sosial ini menunjukkan sistem pertahanan udara Israel diluncurkan untuk misi pencegatan di Israel utara pada 4 Juli 2024. (Xinhua)

Serangan udara Israel ke Lebanon diluncurkan setelah kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, menembakkan sedikitnya 175 roket, rudal, dan drone ke Israel utara sebagai balasan atas serangan udara yang menewaskan salah satu komandan seniornya.

 

Yerusalem (Xinhua) – Tentara Israel pada Kamis (4/7) mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara ke Lebanon setelah kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, menembakkan sedikitnya 175 roket, rudal, dan drone ke Israel utara sebagai balasan atas serangan udara yang menewaskan salah satu komandan seniornya.

Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sekitar 160 roket dan rudal, serta lebih dari 15 drone, ditembakkan ke Israel utara.

“Banyak proyektil dan target udara yang mencurigakan melintas dari Lebanon ke wilayah Israel,” kata IDF, seraya menambahkan bahwa Formasi Pertahanan Udara IDF dan Angkatan Udara Israel “bertindak untuk mencegat benda-benda itu dan berhasil mencegat beberapa target dan proyektil.”

Namun demikian, beberapa drone peledak dan pecahan peluru dari aksi pencegatan tersebut menghantam sejumlah area dan memicu kebakaran, papar pihak militer.

Banner

“IDF sedang melakukan penyerangan terhadap pos-pos peluncuran di Lebanon selatan,” bunyi pernyataan itu.

Asap membubung dari roket-roket yang ditembakkan Hizbullah ke wilayah-wilayah Israel di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, sebagaimana terlihat dari Marjeyoun, Lebanon, pada 3 Juli 2024. (Xinhua/Taher Abu Hamdan)

Sementara itu, sebelumnya pada hari yang sama, Hizbullah mengonfirmasi bahwa pihaknya menyerang beberapa wilayah di Israel sebagai respons terhadap kematian seorang komandan seniornya, Mohammad Naameh Nasser, di tangan Israel di Kota Tyre, Lebanon barat daya.

“Hari ini pada Kamis, para pejuang Perlawanan Islam (Islamic Resistance) melakukan pengeboman, dengan 20 drone dan sekitar 200 rudal Katyusha dan Falaq, di beberapa wilayah Israel dan markas kepemimpinan di Galilea dan Golan Suriah yang diduduki,” ungkap Hizbullah dalam pernyataannya.

Menurut pernyataan tersebut, Hizbullah menyerang pangkalan Eilat, Katsavia, Dadu, Kiryat Shmona, situs Zarit dan Al-Raheb, dan barak Keila.

Seorang sumber militer asal Lebanon menuturkan kepada Xinhua bahwa pos-pos tentara Lebanon memantau peluncuran sekitar 25 drone dan lebih dari 150 rudal surface-to-surface dari sisi Lebanon ke sisi Israel, dan beberapa di antaranya berhasil dicegat oleh rudal Iron Dome Israel.

Ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel mengalami eskalasi pada 8 Oktober 2023, menyusul rentetan roket yang diluncurkan Hizbullah ke arah Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap serangan Hamas ke Israel sehari sebelumnya. Israel kemudian membalas dengan menembakkan artileri berat ke Lebanon tenggara.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan