Banner

Harga bensin di Jerman capai rekor tertinggi baru

Ilustrasi. (Juan Fernandez on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Harga untuk solar dan bahan bakar E10 standar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jerman menembus angka 2 euro (1 euro = Rp15.690) per liter untuk pertama kalinya, sebut General German Automobile Club (ADAC) pada Selasa (8/3).

Harga rata-rata nasional per liter untuk bahan bakar E10 standar di Jerman naik menjadi 2 euro lebih atau setara 2,19 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.394) pada Senin (7/3), menandai kenaikan sebesar 18 sen euro dalam kurun waktu enam hari, menurut asosiasi otomotif terbesar di Jerman itu.

Pada saat yang sama, harga satu liter solar bahkan melonjak 28 sen euro dan mencapai rata-rata 2,03 euro, menjadikannya lebih mahal dibanding E10 standar meski pajak untuk solar lebih rendah.

Lonjakan harga yang lebih tinggi untuk solar dipicu oleh meningkatnya permintaan atas minyak pemanas, kata ADAC. Banyak konsumen mengkhawatirkan adanya hambatan suplai akibat krisis Rusia-Ukraina dan kini “mengisi tangki mereka di akhir musim dingin, berlawanan dengan kebiasaan mereka.”

Sejak Natal tahun lalu, harga E10 dan solar di Jerman masing-masing naik 26 dan 35 persen. ADAC memperingatkan bahwa harga bahan bakar di Jerman dapat meningkat lebih tinggi lagi sebagai dampak dari krisis Ukraina dan konsekuensi yang berkaitan dengan hal itu.

Sejak awal 2021, pengguna kendaraan bermotor di Jerman membayar pajak karbon dioksida (CO2) tambahan untuk bensin dan solar. Harga CO2 di sektor transportasi dan perumahan Jerman untuk CO2 yang saat ini harganya mencapai 30 euro per ton akan dinaikkan secara bertahap ke 55 euro hingga 2025.

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan