Satelit percobaan luar angkasa China, bernama Shiyan-20A dan Shiyan-20B, yang diluncurkan pada 12 Desember 2022 pada pukul 16.22 Waktu Beijing atau 15.22 WIB dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Cina barat laut, akan digunakan untuk verifikasi di orbit terhadap teknologi-teknologi baru, seperti pemantauan lingkungan luar angkasa.
Jiuquan, China, 12 Desember (Xinhua) – China pada Senin (12/12) meluncurkan roket Long March-4C untuk menempatkan sepasang satelit di luar angkasa.
Roket itu lepas landas pada pukul 16.22 Waktu Beijing atau 15.22 WIB dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Cina barat laut, dan mengirim satelit Shiyan-20A dan Shiyan-20B ke orbit yang telah ditetapkan.
Dalam bahasa Mandarin, Shiyan berarti ‘percobaan’. Kedua satelit percobaan luar angkasa Shiyan-20 tersebut akan digunakan untuk verifikasi di orbit terhadap teknologi-teknologi baru, seperti pemantauan lingkungan luar angkasa.
Peluncuran ini merupakan misi penerbangan ke-454 bagi roket seri Long March, menurut Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan.
Satelit pengindraan jauh
Sebelumnya, misi penerbangan ke-453 yang melibatkan penggunaan seri roket pengangkut Long March dilakukan pada 9 Desember, saat China mengirimkan sebuah satelit pengindraan jauh baru ke luar angkasa dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di Provinsi Shanxi, China utara, pukul 02.31 waktu setempat.
Satelit bernama Gaofen-5 01A tersebut diluncurkan menggunakan roket Long March-2D dan berhasil memasuki orbit yang direncanakan.
Gaofen-5 01A adalah satelit hiperspektral yang akan digunakan untuk pengindraan jauh dan pengaplikasian di berbagai bidang, seperti pengurangan polusi, pemantauan lingkungan, survei sumber daya alam, dan studi perubahan iklim.
Satelit tersebut akan membantu meningkatkan kapasitas pengamatan hiperspektral China di berbagai bidang seperti perlindungan lingkungan, tanah, cuaca, pertanian, dan mitigasi bencana.
Gaofen-5 01A, yang dikirim ke orbit dengan jarak 705 kilometer di atas Bumi, membawa muatan seperti kamera hiperspektral inframerah gelombang pendek visibel dan perangkat pencitraan inframerah termal jarak jauh, yang akan memberikan dukungan data bagi China untuk secara aktif merespons perubahan iklim global, menurut Administrasi Antariksa Nasional China (China National Space Administration/CNSA).
Satelit tersebut merupakan bagian penting dari proyek Gaofen China, dan akan semakin meningkatkan level swasembada data pengindraan jauh satelit hiperspektral di China, kata CNSA.
Keberhasilan peluncuran yang dilaksanakan pada Jumat itu menandai rampungnya proses konstruksi segmen luar angkasa dari proyek Gaofen China.
Diluncurkan pada 2010, proyek Gaofen menjadi jaringan utama dalam sistem pengamatan Bumi beresolusi tinggi China. Proyek ini membantu pembangunan sistem infrastruktur luar angkasa nasional yang mengintegrasikan komunikasi satelit, pengindraan jauh satelit, dan navigasi satelit.
Laporan: Redaksi