Banner

Sabun dari Indonesia tetap diminati oleh pasar Mesir

Pertemuan bisnis dan temu budaya di Bayt Nouh, Kota Tanta, Provinsi Gharbia, Mesir, pada Sabtu (15/4/2023). (Kementerian Luar Negeri RI)

Sabun dari Indonesia sudah dikenal baik oleh warga Mesir. Meski bea masuk termasuk tinggi, produk sabun Indonesia masih dicari.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Produk pembersih dan sabun dari Indonesia tetap diminati oleh pasar Mesir dan dapat menghiasi etalase toko-toko di negara tersebut, meski bea masuk tergolong masih tinggi.

“Produk sabun dari Indonesia sudah dikenal baik oleh warga Mesir. Meski bea masuk termasuk tinggi, produk sabun Indonesia masih dicari,” tutur Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf seperti dikutip oleh Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulisnya yang diterima Indonesia Window pada Ahad.

Menurut Lutfi Rauf dalam kunjungan pertemuan bisnis dan temu budaya di Bayt Nouh, Kota Tanta, Provinsi Gharbia, pada Sabtu (15/4), yang didampingi Atase Perdagangan dan Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Kairo, Mesir merupakan pasar yang masih berpeluang besar untuk dikembangkan bagi produk sabun dan turunannya.

​Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti, menerangkan, Perwakilan RI di Mesir berupaya untuk melakukan negosiasi-negosiasi dalam kerangka hubungan perdagangan bilateral Indonesia-Mesir, dengan harapan bea masuk bagi produk-produk Indonesia seperti sabun yang mencapai 40-60 persen ini dapat diatasi.

Syahran Bhakti menjelaskan, berdasarkan data Biro Statistik Mesir (CAPMAS), ekspor produk sabun Indonesia (HS code 3402) pada Januari-Desember 2022 sebesar 159 ribu dolar AS atau naik 3,24 persen dibandingkan periode Januari – Desember 2021 sebesar 154 ribu dolar AS dengan pangsa pasar 0,12 persen.

Adapun untuk produk sabun HS code 3401 sebesar 280.000 dolar AS dengan pangsa pasar sebesar 0,80 persen, dengan pesaing utama adalah Uni Emirat Arab (UEA) dengan pangsa pasar 50,61 persen, Turki 7,23 persen, Jerman 2, 25 persen, Prancis 2,14 persen dan Arab Saudi 1,99 persen.

Syahran menambahkan, tingginya pasokan produk sabun dari UEA ke pasar Mesir karena UEA juga salah satu importir sabun Indonesia terbesar.

Dalam laporan Trademap, pada 2021 UEA mengimpor sabun dari dunia mencapai 335,34 juta dolar dan dari Indonesia mencapai 35,66 juta dolar.

UEA merupakan salah satu negara mitra dagang Mesir dan terikat dengan perjanjian dagang yang memudahkan produk UEA masuk ke pasar Mesir.

Kegiatan pertemuan bisnis yang diselenggarakan oleh Polaris for General Supply, Sky Line for Export & Import dibawah pimpinan Kapten Ahmed Reda El Sheikh dan United Egypt for Trading and Industrial Investments dibawah pimpinan Mohamed Khalaf tersebut dirangkaikan dengan pagelaran seni budaya, tarian religi dan shalawat yang berlangsung khidmat.

Di penghujung acara, Dubes RI menyerahkan bingkisan produk Indonesia kepada CEO Polaris dan Sky Line dan piagam penghargaan dari menteri perdagangan RI kepada Mr Mohamed Khalaf, Direktur United for Trading and Investment yang selama ini setia mengimpor produk sabun Indonesia.​

*1 dolar AS = 14.936 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan