Jakarta (Indonesia Window) – Rusia akan meluncurkan roket berbahan bakar metana pertama yang dapat digunakan kembali, Amur, pada tahun 2026, kata Alexander Bloshenko, Direktur Eksekutif Roscosmos (Perusahaan Antariksa Nasional) untuk Program Jangka Panjang dan Sains kepada Kantor Berita TASS awal pekan ini.
Roscosmos dan Pusat Roket Luar Angkasa menandatangani kontrak pada Senin (5/10) tentang rancangan konseptual pusat roket luar angkasa Amur-SPG untuk roket baru berbahan bakar metana yang dapat digunakan kembali.
“Berdasarkan rencana yang diadopsi, kami akan memastikan peluncuran minimum dan, bersamaan dengan itu, peluncuran pertama roket Amur pada 2026. Ini akan menjadi peluncuran dengan muatan,” kata pejabat badan antariksa itu.
Uji darat mesin roket berbahan bakar propelan metana itu diharapkan selesai pada akhir 2024.
Infrastruktur untuk roket Amur yang dapat digunakan kembali akan dibangun di pelabuhan antariksa Vostochny di Timur Jauh Rusia bersamaan dengan pengembangan roket dan harus diselesaikan segera sebelum tanggal peluncuran pertama roket pengangkut, kata Bloshenko.
Roscosmos mengatakan, roket Rusia yang dapat digunakan kembali itu akan memiliki berat lepas landas sekitar 360 ton dan akan memiliki tinggi 55 meter dan dimeter 4,1 meter.
Kendaraan peluncur akan terdiri dari tingkat pertama yang dapat digunakan kembali dan tingkat kedua yang tidak dapat dipakai lagi. Keduanya akan menggunakan mesin berbahan bakar metana.
Roket Amur dengan tingkat yang dapat digunakan kembali akan dapat mengirimkan hingga 10,5 ton muatan ke orbit dekat Bumi yang rendah, sementara versi yang dapat diperluas akan memiliki kapasitas 12,5 ton untuk mengorbit.
Laporan: Redaksi