Banner

Bank sentral Australia naikkan suku bunga jadi 4,35 persen

Seorang wanita berjalan keluar dari Reserve Bank of Australia di Sydney, Australia, pada 7 November 2023. (Xinhua/Hu Jingchen)

Reserve Bank of Australia (RBA) pada Selasa (7/11) memutuskan untuk menaikkan target suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,35 persen, setelah mempertahankan suku bunganya selama empat bulan berturut-turut.

 

Sydney, Australia (Xinhua) – Reserve Bank of Australia (RBA) pada Selasa (7/11) memutuskan untuk menaikkan target suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,35 persen, setelah mempertahankan suku bunganya selama empat bulan berturut-turut.

Usai rapat kebijakan moneter pada Selasa, Gubernur RBA Michele Bullock mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kenaikan suku bunga diperlukan untuk meningkatkan keyakinan bahwa inflasi akan kembali ke target dalam jangka waktu yang wajar.

“Inflasi di Australia telah melewati puncaknya, tetapi masih terlalu tinggi dan terbukti lebih persisten dibandingkan perkiraan beberapa bulan lalu. Pembacaan terbaru mengenai inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) mengindikasikan bahwa meskipun inflasi harga barang semakin menurun, harga untuk sejumlah besar bentuk jasa masih terus meningkat dengan cepat,” kata Bullock.

Reserve Bank of Australia
Foto yang diabadikan pada 23 Oktober 2023 ini menunjukkan daftar harga di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Canberra, Australia. (Xinhua/Chu Chen)

Menurut data terbaru yang dirilis Biro Statistik Australia, IHK naik 1,2 persen pada kuartal September 2023, lebih tinggi dari kenaikan 0,8 persen pada kuartal Juni 2023, sedangkan inflasi tahunan turun dari 6,0 persen menjadi 5,4 persen.

Banner

Harga bahan bakar dan harga sewa ditandai sebagai kontributor paling signifikan terhadap peningkatan kuartalan tersebut.

Meskipun inflasi IHK diprediksi akan terus menurun, Bullock mengatakan kemajuan tersebut tampaknya akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.

“Inflasi IHK saat ini diperkirakan berada di kisaran 3,5 persen hingga akhir 2024 dan berada di atas kisaran yang telah ditargetkan sebesar 2 hingga 3 persen per akhir 2025,” kata Bullock.

Pengumuman terbaru itu menunjukkan kenaikan suku bunga acuan dari 0,1 persen ke level tertinggi dalam 12 tahun, yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga sebanyak 13 kali yang dilakukan oleh RBA sejak Mei tahun lalu.

Bullock tidak menampik kemungkinan adanya pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut.

“Dewan tetap teguh dengan tekadnya untuk mengembalikan inflasi ke level target dan akan melakukan apa yang diperlukan guna mencapai hasil tersebut,” imbuhnya.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan