Ekspor pupuk Rusia, yang mencapai lebih dari 400.000 ton, tertahan di pelabuhan-pelabuhan Eropa karena sanksi, dan berdampak negatif terhadap pasar global.
Moskow, Rusia (Xinhua) – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (23/11) menyatakan bahwa Moskow siap meningkatkan pasokan pupuk dan bekerja sama dengan semua mitra di bidang ini.
Ada hambatan buatan yang diciptakan oleh beberapa negara untuk ekspor pupuk Rusia, yang berdampak negatif terhadap pasar global, kata Putin saat melakukan pertemuan dengan Dmitry Mazepin, Ketua Komisi Produksi dan Perdagangan Pupuk Mineral dari Persatuan Industrialis dan Pengusaha Rusia.
Lebih dari 400.000 ton pupuk yang diproduksi oleh beberapa perusahaan Rusia saat ini ditahan di pelabuhan-pelabuhan Eropa karena sanksi, kata Mazepin kepada Putin.
“Situasi ini sangat sulit. Semua perusahaan menghadapi masalah ini. Kami terus mencoba memecahkan masalah ini dengan berbagai cara sehingga pupuk, yang khususnya ditujukan untuk pasar berkembang, termasuk negara-negara Afrika, dapat dikirimkan,” ujar Mazepin.
Pihak berwenang Rusia saat ini melakukan kontak dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dan para pemimpin dari beberapa negara Afrika sebagai upaya untuk menyingkirkan hambatan-hambatan tersebut, ungkap Putin.
Pada 22 Juli, Rusia dan Ukraina secara terpisah menandatangani sebuah dokumen di Istanbul dengan Turki dan PBB terkait ekspor biji-bijian dan pupuk dari Ukraina dan Rusia untuk memastikan pasokan ke pasar global di tengah konflik bersenjata Rusia-Ukraina.
Sekjen PBB juga telah menyampaikan bahwa PBB berkomitmen penuh untuk menyingkirkan hambatan-hambatan yang tersisa untuk mengekspor makanan dan pupuk dari Rusia.
Laporan: Redaksi