Banner

Lebih dari 40 UKM Indonesia berpartisipasi dalam House of Handicraft Indonesia di Tokyo 

Lebih dari 40 pengusaha Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia memamerkan produknya di Jepang, negara yang selama ini sulit untuk ditembus oleh sektor bisnis tersebut. (Foto: Istimewa)

Program House of Handicraft Indonesia di Tokyo, Jepang, membantu para pelaku UKM Indonesia menjangkau pasar Jepang yang selama ini dikenal menerapkan standar produk yang setara dengan kawasan Eropa Barat.

 

Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Lebih dari 40 pengusaha Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia memamerkan produknya di Jepang, negara yang selama ini sulit untuk ditembus oleh sektor bisnis tersebut.

Keberhasilan menembus pasar internasional tersebut dicapai oleh para pelaku usaha Indonesia melalui program House of Handicraft Indonesia di Tokyo (HHT), Jepang.

“Saya jadi lebih bersemangat dalam berbisnis untuk pasar internasional setelah ikut serta dalam HHT,” ujar Direktur Canela Home Decorative/Furniture and Home Décor, Maria Caecillia Nurcahya, dalam siaran pers yang diterima Indonesia Window, di Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Menurut dia, keuntungan yang diperoleh oleh para para pelaku bisnis lumayan, karena nilai transaksi yang didapatkan oleh para peserta selama mengikuti program HHT ada yang mencapai lebih dari 50 juta rupiah.

Selama ini, Jepang dikenal mempunyai standar produk yang setara dengan kawasan Eropa Barat, sehingga menjadi tantangan yang tidak mudah bagi para pelaku UKM Indonesia. Lewat kerja sama antara HHT, organisasi non-profit (NGO) dan pemerintah, tantangan tersebut dapat diatasi.

“Bagi kami ini merupakan pencapaian yang tinggi, karena melalui Jepang, kita bisa lebih mulus lagi berbisnis ke berbagai penjuru dunia,” ujar Maria.

Dia menambahkan, tidak saja Jepang menjadi basis pemasaran internasional bagi produk Indonesia, tetapi dengan ditembusnya produk UKM ke negara di Asia Timur ini, maka produk-produk Indonesia dengan label “Made in Indonesia yang diperdagangkan di Jepang akan semakin memperluas pemasaran di pasar Jepang”.

Untuk bergabung dalam program House of Handicraft Indonesia di Tokyo (HHT), Jepang, para pelaku UKM dapat menghubungi admin melalui email: promosijp@gmail.com.

Maria berharap jumlah anggota HHT akan semakin banyak, “karena melalui saluran showcase inilah kita semua, para UKM Indonesia bisa lebih maju dan mampu berdiri dengan kaki kita sendiri. Bahkan, tentu saja nama brand usaha kita akan semakin berkibar di berbagai penjuru dunia nantinya.”

Sementara itu, penyelenggara HHT, yakni Office Promosi Ltd., Jepang, berharap para UKM Indonesia dapat lebih sukses lagi dalam upaya mereka memasarkan produk ‘Made Indonesia’ di negeri sakura.

“Kita memang merencanakan dengan baik dan teliti serta menyesuaikan diri dengan situasi lingkungan bisnis yang ada di Jepang, sehingga produk Indonesia dapat diterima oleh masyarakat Jepang,” ujar CEO Office Promosi Ltd., Tokyo Japan, Richard Susilo, pada Rabu.

HHT merupakan kantor bersama para UKM Indonesia di Tokyo, Jepang, yang mendapatkan dukungan penuh dari Kedutaan Besar RI di Tokyo.

Dengan menyewa tempat di HHT, para pelaku UKM Indonesia dapat memperoleh alamat dan nomor telepon Jepang yang dapat dicantumkan di dalam kartu nama usaha mereka, sebagai kantor perwakilan perusahaan di Tokyo.

Memiliki kantor cabang di Tokyo akan semakin memudahkan upaya para pelaku usaha dalam mendapatkan kepercayaan dari calon pembeli di Jepang.

Di kantor HHT tersebut, para pelaku usaha juga dapat melakukan transaksi dagang, lokakarya, seminar, penataran peningkatan kualitas UKM Indonesia dan berbagai kegiatan lainnya, seperti di sebuah kantor.

Semua manfaat tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas UKM Indonesia di masa mendatang sehingga lebih mudah meluaskan pasar mereka di seluruh dunia, kata Richard.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan