Jakarta (Indonesia Window) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia akan menjadikan inklusivitas sebagai prioritas utama dalam kepemimpinan Indonesia di G20 agar forum internasional ini dapat bekerja demi kepentingan semua negara.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala negara melalui pre-recorded video message dalam sesi debat umum Sidang Majelis Umum (SMU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-76 di New York, Amerika Serikat pada Rabu (22/9) waktu setempat.
Pada tahun 2022 mendatang, Indonesia akan memegang Presidensi G20 dengan mengusung tema besar Recover Together, Recover Stronger atau Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat.
“Inklusivitas adalah prioritas utama kepemimpinan Indonesia. Ini komitmen Indonesia untuk membuktikan no one left behind (tak ada yang ditinggalkan). Indonesia akan berupaya agar G20 dapat bekerja untuk kepentingan semua, untuk negara maju dan berkembang, Utara dan Selatan, negara besar dan kecil, negara kepulauan dan pulau kecil di Pasifik, serta kelompok rentan yang harus diprioritaskan,” ujar Presiden Jokowi.
Selain itu, kepala negara juga memahami bahwa Indonesia memiliki nilai yang strategis dalam isu perubahan iklim, sehingga ekonomi hijau dan berkelanjutan juga akan menjadi prioritas dalam G20.
“Pada tahun 2020, Indonesia berhasil menurunkan kebakaran hutan sebesar 82 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Dalam tatanan global, Indonesia ingin mengedepankan burden sharing, berbagi beban,” urainya.
Dalam menghadapi agenda bersama dunia yang sangat berat, Indonesia kembali menekankan harapan dan dukungannya terhadap multilateralisme.
Menurut Presiden Jokowi, multilateralisme yang efektif dengan kerja dan hasil yang konkret harus terus dikawal bersama.
“Let us work together, to recover together, recover stronger,” tandasnya.
Laporan: Redaksi