Banner

Xi Jinping tekankan pentingnya “satu negara, dua sistem” dan reunifikasi nasional

Xi Jinping berjabat tangan dengan Li Qiang pada rapat pleno keempat dalam sesi pertama Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress/NPC) ke-14 di Balai Agung Rakyat di Beijing, ibu kota China, pada 11 Maret 2023. Rapat pleno keempat dalam sesi pertama NPC ke-14 digelar pada Sabtu (11/3). Li Qiang disahkan sebagai perdana menteri China pada rapat tersebut setelah dicalonkan oleh Presiden Xi Jinping. (Xinhua/Li Xueren)

Presiden China Xi Jinping menekankan pentingnya upaya-upaya yang solid dalam memajukan praktik “satu negara, dua sistem” dan perjuangan untuk reunifikasi nasional.

 

Beijing, China (Xinhua) – Presiden China Xi Jinping pada Senin (13/3) menekankan pentingnya upaya-upaya yang solid dalam memajukan praktik “satu negara, dua sistem” dan perjuangan untuk reunifikasi nasional.

Banner

Xi menyampaikan pernyataan tersebut saat berpidato pada pertemuan penutup sesi pertama Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress/NPC) ke-14.

Sang presiden menekankan perlunya untuk secara penuh, dengan setia, dan dengan tegas menerapkan kebijakan “satu negara, dua sistem”, yang di dalamnya masyarakat Hong Kong mengelola Hong Kong dan masyarakat Makau mengelola Makau, dengan otonomi tingkat tinggi di kedua wilayah.

Xi menggarisbawahi pentingnya untuk tetap berkomitmen terhadap tata kelola berbasis undang-undang di Hong Kong dan Makau, serta mendukung Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong dan SAR Makau dalam mengembangkan ekonominya, meningkatkan taraf hidup masyarakatnya, dan semakin mengintegrasikan diri ke dalam pembangunan China secara keseluruhan.

Banner

Selain itu, Xi juga menekankan pentingnya mematuhi prinsip Satu China dan Konsensus 1992, secara aktif mendorong pengembangan hubungan lintas Selat yang damai, dengan tegas menentang interferensi eksternal dan aktivitas separatis “kemerdekaan Taiwan”, serta dengan tegas memajukan proses reunifikasi nasional.

Sementara itu, pada hari yang sama, Perdana Menteri (PM) China Li Qiang mengatakan bahwa Hong Kong dan Makau akan menikmati masa depan yang lebih cerah dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

“Saya yakin Hong Kong dan Makau akan memperkuat posisi dan peran mereka, dengan dukungan kuat tanah air dan perlindungan kelembagaan dari kebijakan ‘satu negara, dua sistem’,” kata Li dalam konferensi pers.

Banner

Pemerintah pusat senantiasa mengedepankan kepentingan untuk membantu dua daerah administratif khusus tersebut dalam memanfaatkan kekuatan uniknya, tutur Li.

Sejak Hong Kong dan Makau kembali ke pangkuan China, dengan dukungan ibu pertiwi, status Hong Kong sebagai pusat keuangan, pengapalan, dan perdagangan global telah diperkuat, dan Makau juga membangun dirinya menjadi pusat pariwisata dan rekreasi yang terkenal di dunia, imbuhnya.

Pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh kepada Hong Kong dan Makau dalam mengintegrasikan ke dalam pembangunan negara secara keseluruhan, menumbuhkan ekonomi mereka, meningkatkan mata pencaharian masyarakat, serta lebih lanjut membangun daya saing global mereka, demikian ujar Li.

Banner

Selanjutnya, terkait Taiwan, PM Li mengatakan bahwa pemulihan awal pertukaran normal dan kerja sama reguler antara kedua sisi Selat Taiwan merupakan aspirasi bersama dan membutuhkan upaya bersama dari kedua belah pihak.

China Daratan akan terus mempromosikan pertukaran dan kerja sama ekonomi dan budaya di kedua sisi Selat tersebut berdasarkan prinsip Satu China dan Konsensus 1992, ungkap Li.

Dia juga mengungkapkan harapan agar lebih banyak kompatriot dan bisnis Taiwan akan datang ke China Daratan. “Kami berharap mereka tidak hanya bersedia datang ke China Daratan, tetapi juga mampu berintegrasi dengan masyarakat setempat dan mencapai pembangunan yang lebih baik.”

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan