Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengerahkan 880 tentara untuk melindungi pembangkit listrik milik perusahaan listrik negara itu, Eskom, mengingat sabotase, pencurian, dan berbagai tindak kejahatan lainnya dapat mengancam berfungsinya infrastruktur tersebut dan pasokan listrik.
Johannesburg, Afrika Selatan (Xinhua) – Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa mengerahkan 880 tentara untuk melindungi pembangkit listrik milik perusahaan listrik negara itu, Eskom, kata kantor kepresidenan Afsel pada Sabtu (6/5).
“Anggota Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (South African National Defense Force/SANDF) yang dikerahkan akan membantu Dinas Kepolisian Afrika Selatan dalam melindungi pembangkit listrik Eskom di seluruh negeri, mengingat sabotase, pencurian, dan berbagai tindak kejahatan lainnya dapat mengancam berfungsinya pembangkit listrik dan pasokan listrik,” menurut pernyataan kantor kepresidenan Afsel.
Penugasan 880 tentara tersebut dimulai pada 17 April dan akan berlangsung hingga 17 Oktober 2023, papar pihak kantor kepresidenan lebih lanjut.
Afrika Selatan mengerahkan 2.700 personel SANDF untuk membantu polisi melindungi pembangkit listrik Eskom dari 17 Maret hingga 17 April.
Langkah itu diambil setelah sejumlah pembangkit listrik Eskom terdampak sabotase dan pencurian. Afrika Selatan mengalami krisis listrik yang parah, dengan pelepasan beban (load shedding) atau pemadaman listrik saat ini mencapai lebih dari delapan jam sehari.
Laporan: Redaksi