Banner

Netanyahu bersikeras lanjutkan serangan ke Lebanon dan ancam Teheran

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (depan) menyampaikan pidato dalam Debat Umum Sesi ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations General Assembly (UNGA) di Markas Besar PBB di New York pada 27 September 2024. (Xinhua/Li Rui)

Netanyahu memperingatkan ancaman dari Iran sekaligus untuk mengancam negara itu, dengan menyebut bahwa Israel harus mempertahankan diri di medan konflik yang diciptakan oleh Teheran.

 

PBB (Xinhua/Indonesia Window) – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (27/9) menyampaikan di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations General Assembly (UNGA) bahwa tidak akan ada gencatan senjata segera dalam konflik antara Israel dan Lebanon, yang belakangan bereskalasi dengan cepat.

“Kami menghadapi musuh-musuh kejam yang berniat membinasakan kami, dan kami harus mempertahankan diri dari para pembunuh kejam ini, (yang) tidak hanya ingin memusnahkan kami, tetapi juga peradaban kami dan mengembalikan kami semua ke zaman kegelapan tirani dan teror,” katanya.

“Israel memiliki hak untuk menghapus ancaman ini dan membawa pulang warga negara kami dengan selamat. Dan itulah yang sedang kami lakukan … kami akan terus menghabisi Hizbullah sampai semua tujuan kami tercapai,” tambah Netanyahu.

Sistem antirudal Israel meluncurkan rudal untuk mencegat roket yang ditembakkan dari Lebanon, sebagaimana terlihat dari Haifa, Israel utara, pada 24 September 2024. (Xinhua/Jamal Awad)

Sementara itu, Netanyahu menggunakan sebagian besar isi pidatonya untuk memperingatkan ancaman dari Iran sekaligus untuk mengancam negara itu, dengan menyebut bahwa Israel harus mempertahankan diri di medan konflik yang diciptakan oleh Teheran.

Banner

“Tak ada tempat di Iran yang dapat luput dari tangan panjang Israel, dan itu berlaku untuk seluruh Timur Tengah,” katanya. “Saya punya pesan untuk para tiran di Teheran. Jika Anda menyerang kami, kami akan menyerang balik Anda.”

Dalam sepekan terakhir, Israel telah meningkatkan cakupan konfliknya dengan Lebanon, dan melancarkan rentetan serangan terhadap Hizbullah yang menewaskan para pemimpin tertinggi kelompok militan itu dan menyebabkan lebih dari 600 orang tewas di Lebanon, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) dan Hizbullah saling balas serangan sepanjang malam hingga Jumat dengan jumlah korban yang terus bertambah.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan