Banner

Geopolitik tidak menentu, pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5 persen

Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan capaian positif perekonomian nasional dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (20/10/2025). (Sekretariat Kabinet RI)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap tinggi dibandingkan seluruh dunia, berada di angka 5 persen, di tengah situasi ketidakpastian dunia.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia berhasil menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang kuat, di tengah situasi ketidakpastian dunia, kata Presiden RI Prabowo Subianto dalam pengantarnya pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10).

“Di tengah kondisi seperti ini, di mana keadaan geopolitik begitu tidak menentu, geoekonomi pun tidak menentu, di mana mata rantai komoditas-komoditas strategis pasti terpengaruh oleh keadaan geopolitik dunia yang tidak menentu. Energi, pangan sangat rawan terhadap ketidakpastian geopolitik dan geoekonomi ini. Alhamdulillah kita mampu menjaga pertumbuhan ekonomi masih tetap tinggi dibandingkan seluruh dunia, kita berada di 5 persen,” ucap kepala negara.

Presiden juga menyoroti keberhasilan pemerintah dalam menjaga defisit APBN di bawah 3 persen dari produk domestic bruto (PDB), serta mengendalikan inflasi di kisaran 2 persen dan menjadi salah satu yang terendah di antara kelompok negara G20.

Menurut Prabowo, capaian tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran pemerintah dalam memantau dan mengendalikan inflasi.

Banner

“Ini jangan dianggap remeh. Banyak negara dengan industri bagus tapi inflasinya tinggi. Kita justru berhasil menjaga stabilitas dan kepercayaan pasar,” ucapnya.

Selain itu, Presiden Prabowo mengapresiasi capaian pasar modal nasional yang mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah, dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus angka 8.000.

Capaian ini, menurutnya, mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang tetap kuat.

“Yang penting fundamental ekonomi kita harus kuat dan fundamental ekonomi setiap bangsa yang paling asasi adalah pangan dan energi, dan air. Asal kita sadar ini, kita fokus ini, kita yakinkan kebijakan-kebijakan, kita menjamin, kita mampu memproduksi dan distribusi pangan dengan baik, dengan efisien energi juga demikian mampu mengelola air kita kuat,” ujarnya.

Sementara dari sisi kesejahteraan rakyat, lanjut Prabowo, tingkat kemiskinan nasional turun menjadi 8,47 persen, dan merupakan angka terendah sepanjang sejarah Indonesia.

Kepala negara juga menjabarkan bahwa tingkat pengangguran terbuka juga turun menjadi 4,76 persen dan menjadi angka terendah sejak krisis 1998.

Banner

“Sekali lagi kita tidak boleh puas karena 4,76 persen dari 287 juta orang itu angka yang cukup besar dan bagi mereka yang perlu pekerjaan , ini sesuatu yang harus kita pikirkan dengan saksama. Kita paham bahwa tingkat pengangguran ini sangat meresahkan bagi mereka yang sangat butuh pekerjaan, kita paham karena itu kita bekerja keras,” ujarnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan