Pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi membahas situasi geopolitik global dan sejumlah potensi kerja sama kedua negara.
Jakarta (Indonesia Window) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi bahas situasi geopolitik global dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa.
Dalam pertemuan bilateral tersebut kedua pemimpin juga membahas sejumlah potensi kerja sama kedua negara, ungkap Sekretariat Kabinet RI dalam pernyataan tertulisnya.
Dalam pernyataan pers usai pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia dan Iran sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis di Afghanistan.
“Tadi kita membahas mengenai situasi geopolitik dunia dan penguatan kerja sama bilateral. Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan di Afganistan, dengan terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afganistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan,” ujar kepala negara.
Terkait kerja sama bilateral, presiden menyampaikan bahwa di bidang kesehatan, kedua negara sepakat melakukan proyek percontohan untuk tindakan operasi telerobotik.
Selain itu, proyek percontohan pada telemedisin serta kolaborasi alat telemedisin di 11 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) juga telah berjalan, ungkapnya.
“Saya juga tadi menyampaikan terkait dengan alih teknologi dan produksi bersama dengan BUMN Indonesia dan kerja sama bioteknologi dan nanoteknologi untuk kesehatan, energi, pertanian, dan lingkungan,” ujarnya.
Sementara di bidang ekonomi, presiden mengungkapkan bahwa kedua negara telah menandatangani persetujuan perdagangan preferensial. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian dan diperlihatkan di hadapan kedua pemimpin.
“Semoga dapat makin meningkatkan perdagangan Indonesia dan Iran,” kata presiden.
Selain itu, kedua pemimpin juga menjajaki pembentukan kesepakatan antarbisnis atau B2B, investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dan solusi untuk investasi sektor migas.
“Terakhir, terkait dengan teknologi sinyal perkeretaapian, saya telah menyampaikan harapan untuk kerja sama, riset bersama, alih teknologi, dan assembly (perakitan),” pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam pernyataannya menyampaikan salam hormat kepada rakyat Indonesia dan penghargaan atas undangan Presiden Jokowi. Presiden Raisi mengaku senang berada di Indonesia yang dianggap sebagai negara sahabat dan saudara.
“Saya berharap dengan adanya hubungan baik antara kami dan Indonesia dapat diambil langkah-langkah menuju perluasan hubungan antara kedua negara,” ujar Presiden Iran.
Selain penandatanganan persetujuan perdagangan preferensial, pada rangkaian pertemuan tersebut juga dilakukan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika, Zat Psikotropika, dan Prekursornya. Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Menlu RI Retno LP Marsudi dan Menlu Iran Hossein Amirabdollahian.
Laporan: Redaksi