Jakarta (Indonesia Window) – Sebuah tim peneliti Taiwan, Senin (16/8), mengatakan telah mengembangkan obat baru yang menjanjikan guna meningkatkan imunoterapi (terapi daya tahan tubuh) dalam pengobatan tumor ganas, menurut Kantor Berita CNA.
Dalam uji coba hewan, obat tersebut membantu meningkatkan kemanjuran imunoterapi sebesar 30-40 persen dalam pengobatan tumor, kata ketua tim peneliti Alan Yueh-leun Lee dari National Institute of Cancer Research (NICR).
Meskipun obat, yang disebut VEGF121-VEGF165, terbukti efektif dalam uji coba tumor jaringan pada hewan, obat ini tidak diuji dalam pengobatan kanker darah, kata Lee.
Uji keamanan obat baru itu akan dilakukan pada hewan sebelum dilanjutkan ke uji klinis dalam lima tahun ke depan, katanya, seraya menambahkan bahwa uji coba pada manusia akan fokus pada pasien dengan kanker payudara, usus besar, leher dan kepala.
Lee menjelaskan bahwa sel kanker cenderung memiliki perisai yang tidak dapat ditembus dan menangkal sel T, yakni sejenis sel darah putih yang melindungi tubuh dari sel kanker dan sel lain yang telah terinfeksi pathogen, seperti bakteri dan virus.
Dengan VEGF121-VEGF165, tim peneliti telah mengembangkan obat protein fusi yang dapat menembus perisai sel kanker dan memasuki lingkungan mikro tumor, sehingga memungkinkan peningkatan imunoterapi terhadap sel kanker, kata Lee.
VEGF adalah singkatan untuk vascular endothelial growth factor atau faktor pertumbuhan endotel vaskular, yakni protein pensinyalan yang mendorong pertumbuhan pembuluh darah baru.
Pada konferensi pers hari Senin (16/8), Liang Kung-yee, presiden Institut Penelitian Kesehatan Nasional, di mana NICR berada, mengatakan konsep-konsep inovatif kunci dan teknik penelitian obat telah dipatenkan di Amerika Serikat, Jepang dan Uni Eropa.
Peneltian tim Taiwan tersebut diterbitkan Desember lalu di Journal for Immuno Therapy of Cancer, jurnal resmi Society for Immunotherapy of Cancer (Masyarakat Imunoterapi Kanker).
Laporan: Redaksi