Banner

Otoritas Turkiye tangkap 5 tersangka di Istanbul, diduga danai ISIS dan al-Qaeda

Orang-orang menyaksikan sebuah jet tempur bermanuver dalam pertunjukan udara di Istanbul, Turkiye, pada 30 Agustus 2024. (Xinhua/Liu Lei)

Pemerintah Turkiye menetapkan ISIS sebagai organisasi teroris pada 2013, menuding organisasi tersebut bertanggung jawab atas serentetan serangan mematikan yang terjadi di negara itu sejak 2015.

 

Istanbul, Turkiye (Xinhua/Indonesia Window) – Lima orang ditangkap pada Selasa (17/9) di Istanbul, Turkiye, dalam sebuah operasi yang menargetkan individu-individu yang menggunakan media sosial untuk mencari dan mengalirkan sumbangan ke ISIS dan al-Qaeda, lansir kantor berita pemerintah Turkiye, Anadolu.

Menurut Anadolu, operasi tersebut dilakukan oleh departemen antiteror kepolisian Istanbul guna mengungkap aktivitas teroris serta mengidentifikasi sumber keuangan organisasi teroris.

Polisi mendapati para tersangka memasang iklan di media sosial yang mengeklaim akan memberikan “bantuan kompor dan bahan bakar musim dingin”, “bantuan hewan kurban saat Idul Adha”, serta “dukungan bagi keluarga-keluarga di kamp pengungsian”.

Dana yang terkumpul dalam bentuk mata uang kripto dan dolar AS dialihkan ke anggota ISIS dan al-Qaeda, termasuk pasangan dan anak-anak mereka yang tinggal di kamp pengungsi al-Hol di Suriah, kata laporan tersebut.

Banner

Kamp al-Hol berada di bawah kendali organisasi terlarang Partai Pekerja Kurdistan (Partiya Karkeren Kurdistane/PKK) dan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi di Suriah, yang terafiliasi dengan PKK, imbuhnya.

Usai mengidentifikasi para tersangka, polisi melancarkan operasi serentak di lima lokasi di Istanbul, dan menangkap para tersangka beserta sejumlah dokumen digital.

Pemerintah Turkiye menetapkan ISIS sebagai organisasi teroris pada 2013, menuding organisasi tersebut bertanggung jawab atas serentetan serangan mematikan yang terjadi di negara itu sejak 2015.

Perbatasan selatan Turkiye dengan Suriah telah menjadi rute transit utama bagi warga Suriah dan pejuang asing sejak perang saudara meletus di Suriah pada 2011.

Laporan: Redaksi

 

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan