Banner

China mulai pembangunan teleskop baru untuk dukung misi Bulan di masa depan

Sejumlah orang mengunjungi Gunung Changbai yang diselimuti salju di Provinsi Jilin, China timur laut, pada 7 Maret 2021. (Xinhua/Yan Linyun)

Pembangunan dua teleskop radio apertur 40 meter di Shigatse di Daerah Otonom Tibet, China barat daya, dan di area Gunung Changbai di Provinsi Jilin, China timur laut, akan semakin meningkatkan kemampuan pengamatan jaringan very-long-baseline interferometry (VLBI) di China.

 

Beijing, China (Xinhua) – China baru-baru ini meluncurkan pembangunan dua teleskop radio apertur 40 meter yang masing-masing terletak di Shigatse di Daerah Otonom Tibet, China barat daya, dan di area Gunung Changbai di Provinsi Jilin, China timur laut.

Dikembangkan oleh Observatorium Astronomi Shanghai (Shanghai Astronomical Observatory/SHAO) di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS), kedua teleskop tersebut diharapkan dapat memberikan dukungan teknis bagi misi penjelajahan Bulan dan luar angkasa dalam (deep space) negara tersebut di masa mendatang.

Zheng Weimin, seorang peneliti di SHAO, mengatakan bahwa kedua teleskop itu akan semakin meningkatkan kemampuan pengamatan jaringan very-long-baseline interferometry (VLBI) di China.

“VLBI merupakan teknologi interferometri radio yang dapat digunakan untuk mendapatkan citra radio yang halus dan posisi yang presisi dari objek-objek kosmik, serta dapat melakukan penentuan posisi presisi tinggi untuk penjelajahan luar angkasa dalam,” kata Zheng.

Berbeda dengan teknik konvensional, teknik VLBI dapat menggabungkan sinyal pengamatan dari teleskop-teleskop yang berbeda untuk diproses bersama, jelasnya.

“Dengan kata lain, ini adalah ‘teleskop virtual’ dengan ukuran yang sama dengan jarak maksimum antarteleskop,” tambah Zheng.

Jaringan VLBI saat ini di China terdiri dari empat observatorium di seluruh negara tersebut, yang terletak di Beijing, Shanghai, Urumqi, dan Kunming. Jarak maksimum dari baseline teleskop saat ini di China adalah sekitar 3.200 kilometer dari Shanghai ke Urumqi.

Namun, setelah kedua teleskop baru tersebut selesai dibangun, jarak maksimum dari baseline baru di China akan menjadi sekitar 3.800 kilometer dari Gunung Changbai ke Shigatse, yang akan meningkatkan resolusi sudut tertinggi hingga 18 persen, ungkap Zheng.

“Itu sebabnya perlu dibangun teleskop terpisah di Shigatse dan Gunung Changbai,” tuturnya, seraya menambahkan bahwa kedua teleskop baru itu akan memperluas jaringan VLBI.

Kehadiran dua teleskop baru ini juga akan memungkinkan pengamatan secara simultan terhadap dua target di wilayah langit yang berbeda, memberikan dukungan yang lebih kuat untuk misi penjelajahan Bulan dan luar angkasa dalam di masa depan.

Pembangunan teleskop di Shigatse dimulai pada September. Stasiun Shigatse, yang terletak di ketinggian sekitar 4.100 meter, menyediakan lingkungan pengamatan yang sangat baik bagi teleskop tersebut.

Pembangunan teleskop di Gunung Changbai dimulai pada Oktober dan diperkirakan akan selesai pada akhir 2024. Teknologi insulasi menyeluruh digunakan untuk memastikan pengoperasian teleskop di lingkungan yang dingin di China timur laut.

Dua teleskop radio multiguna besar yang dapat digerakkan sepenuhnya dan berpresisi tinggi ini juga diharapkan dapat memfasilitasi lebih banyak penemuan ilmiah di bidang lubang hitam supermasif dan dinamika galaksi.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan