Emisi pembakaran biomassa dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi CO2 global sebesar 2,4 ppm per tahun, melampaui peningkatan bersih tahunan konsentrasi CO2 di atmosfer global.
Beijing, China (Xinhua) – Tim peneliti China menemukan bahwa emisi (pencemar udara) pembakaran biomassa menjadi salah satu faktor kunci yang menyebabkan peningkatan konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer global dan berdampak signifikan terhadap perubahan iklim global.
Pembakaran biomassa memiliki variabilitas spatiotemporal substansial, berkontribusi signifikan terhadap dinamika penyebaran dan variansi CO2 global, ujar Shi Yusheng, associate researcher di Aerospace Information Research Institute yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Dirinya mengungkapkan bahwa mengukur dampak dari pencemar udara hasil pembakaran biomassa terhadap konsentrasi CO2 di atmosfer sangat penting untuk siklus dan anggaran karbon global dan regional.
Tim peneliti tersebut, yang dipimpin oleh Shi, melakukan beberapa eksperimen numerik dengan menukar dan mengganti simpanan untuk memperkirakan dampak dari empat simpanan pencemaran udara dari pembakaran biomassa pada simulasi konsentrasi CO2 di atmosfer antara tahun 2006 hingga 2010 berdasarkan model transportasi kimiawi global, GEOS-Chem. Mereka juga menggabungkan pengamatan di lapangan dan verifikasi data satelit guna meningkatkan akurasi simulasi model.
Berdasarkan empat simpanan emisi pembakaran biomassa yang berbeda, tim peneliti menemukan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi CO2 global sebesar 2,4 ppm per tahun, melampaui peningkatan bersih tahunan konsentrasi CO2 di atmosfer global, menurut sebuah makalah yang dirilis dalam jurnal Science of the Total Environment.
Selain itu, dampak pencemaran udara dari aktivitas pembakaran biomassa terhadap konsentrasi CO2 memiliki perubahan musiman yang signifikan, dan sensitivitas konsentrasi CO2 terhadap simpanan emisi pembakaran biomassa di berbagai kawasan juga berbeda.
Laporan: Redaksi