Banner

Iran bantah tuduhan Israel soal keterlibatan dalam insiden pembajakan kapal oleh Houthi

Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada Senin (20/11/2023) menepis tuduhan Israel bahwa negaranya terlibat dalam insiden pembajakan kapal kargo di Laut Merah oleh pasukan Houthi Yaman. (Xinhua)

Pembajakan kapal kargo – yang membawa 25 orang awak yang memiliki kewarganegaraan berbeda-beda termasuk Filipina, Meksiko, Ukraina, dan Bulgaria, namun tidak ada warga Israel – di Laut Merah oleh pasukan Houthi Yaman pada 19 November lalu, diduga melibatkan Iran.

 

Teheran, Iran (Xinhua) – Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada Senin (20/11) menepis tuduhan Israel bahwa negaranya terlibat dalam insiden pembajakan kapal kargo di Laut Merah oleh pasukan Houthi Yaman.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam konferensi pers pekanan di Teheran, ibu kota Iran, saat menanggapi tuduhan Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terhadap Iran, yang menyebut negara itu bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal kargo tersebut pada Ahad (19/11).

Kanaani menyebut tuduhan Israel “tidak valid,” menekankan bahwa Iran telah menegaskan kembali bahwa pasukan perlawanan di wilayah tersebut merupakan representasi dari negara dan rakyat mereka sendiri, dan membuat keputusan serta bertindak berdasarkan kepentingan negara mereka.

Dia menambahkan bahwa tuduhan Israel tersebut merupakan “proyeksi dalam upaya untuk melarikan diri dari situasi rumit” yang dihadapinya.

Jubir militer Houthi, Yehya Sarea, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh TV al-Masirah milik kelompok tersebut pada Ahad mengumumkan “pelaksanaan operasi militer di Laut Merah” dan “hasil dari operasi tersebut termasuk aksi pembajakan sebuah kapal Israel.”

Jubir itu menegaskan kembali bahwa kelompoknya akan terus melakukan operasi militer terhadap Israel sampai “Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza.”

Dalam pernyataannya pada Ahad, kantor PM Netanyahu mengatakan kapal tersebut, “yang merupakan milik perusahaan Inggris dan dioperasikan oleh sebuah perusahaan Jepang, dibajak atas panduan Iran” oleh kelompok Houthi.

Kapal tersebut membawa 25 orang awak yang memiliki kewarganegaraan berbeda-beda termasuk Filipina, Meksiko, Ukraina, dan Bulgaria, namun tidak ada warga Israel.

Grup pemilik kapal tersebut, yang disebut Galaxy Leader, terdaftar sebagai “Ray Car Carriers, yang perusahaan induknya milik Abraham Rami Ungar, seorang pengusaha Israel,” demikian menurut media Israel, Times of Israel, mengutip pernyataan perusahaan keamanan maritim Ambrey.

Selama beberapa pekan terakhir, Israel terus melancarkan serangan ke Gaza untuk membalas serangan Hamas ke Israel selatan yang dilancarkan pada 7 Oktober lalu. Sejauh ini, konflik tersebut telah merenggut lebih dari 14.000 nyawa warga Palestina di Gaza. Sementara di pihak Israel, korban jiwa mencapai sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan