Operasi militer Israel di wilayah Khan Younis diperkirakan akan “meningkat dan berlanjut sampai pimpinan Hamas terdeteksi dan sandera Israel kembali ke rumah dengan selamat.”
Yerusalem (Xinhua) – Baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah semakin intensif pada Selasa (9/1) di perbatasan Israel-Lebanon, dengan Israel mengklaim telah membunuh dua komandan senior kelompok militan Lebanon tersebut.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) Daniel Hagari mengakui bahwa Israel berada di balik pembunuhan komandan Hizbullah Ali Hussein Barji di Lebanon sebelumnya pada Selasa yang sama, sehari setelah Israel membunuh Wissam Hassan Tawil, seorang komandan senior pasukan elite Hizbullah, Radwan.
Dalam sebuah konferensi pers, Hagari mengatakan Barji, yang tewas dalam sebuah serangan udara, telah diidentifikasi sebagai komandan Unit Udara Hizbullah di Lebanon selatan sekaligus tokoh Hizbullah yang memimpin “puluhan” serangan drone terhadap Israel, termasuk serangan terhadap pangkalan militer Israel pada Selasa itu.
IDF pada Selasa melancarkan beberapa serangan di Lebanon selatan, menewaskan tiga anggota Hizbullah yang, menurut Hagari, berusaha meluncurkan drone ke Israel. Sementara itu, di Israel utara, sirene serangan udara meraung-raung sepanjang hari hingga malam hari ketika roket dan drone tempur diluncurkan oleh Hizbullah. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di pihak Israel.
Konfrontasi antara Hizbullah dan Israel telah menewaskan 211 orang di pihak Lebanon, termasuk 154 anggota Hizbullah dan 35 warga sipil, menurut sejumlah narasumber keamanan Lebanon.
Sementara itu, militer Israel mengatakan bahwa pihaknya sedang “memperluas” serangan di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, dengan sedikitnya 40 militan Palestina terbunuh dalam sehari terakhir.
“Tentara dari tim tempur Brigade Pasukan Terjun Payung berperang di pusat kota Khan Younis, mengeliminasi teroris dalam pertempuran jarak dekat dan dengan tembakan para penembak jitu,” kata militer Israel. Pasukan “menemukan banyak senjata, termasuk alat perang, granat, dan amunisi,” imbuhnya.
Meskipun masyarakat internasional mendesak perlindungan terhadap warga sipil di Gaza, termasuk Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken yang sedang berkunjung ke Timur Tengah, Israel mengatakan pihaknya akan mengintensifkan serangan di Gaza selatan.
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Blinken menekankan “pentingnya menghindari kerugian sipil lebih lanjut dan melindungi infrastruktur sipil di Gaza,” menurut pernyataan yang dirilis oleh kantor sang PM.
Dalam pertemuan terpisah, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada Blinken bahwa operasi di wilayah Khan Younis diperkirakan akan “meningkat dan berlanjut sampai pimpinan Hamas terdeteksi dan sandera Israel kembali ke rumah dengan selamat.”
Kunjungan Blinken, yang merupakan lawatan keempatnya ke daerah tersebut sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada Oktober tahun lalu, dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional mengenai situasi Gaza. Jumlah korban tewas di daerah kantong Palestina itu telah meningkat menjadi 23.210 orang, dan sekitar dua juta orang terpaksa mengungsi di tengah krisis kemanusiaan yang parah, menurut Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza.
Sementara itu, IDF mengonfirmasi pada Selasa bahwa sedikitnya sembilan tentara Israel tewas dalam operasi di Gaza pada Senin (8/1), sehingga total korban di kalangan tentara Israel menjadi 519 orang, sedangkan 2.465 lainnya luka-luka.
Laporan: Redaksi