Pemadaman listrik di Estonia mungkin terjadi jika Rusia mengusir negara-negara Baltik dari jaringan listrik bersama.
Jakarta (Indonesia Window) – Pemadaman listrik di Estonia mungkin terjadi jika Rusia mengusir negara-negara Baltik dari jaringan listrik bersama, demikian peringatan Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas.
“Kita juga harus bersiap untuk kemungkinan Rusia memutuskan Estonia, Latvia, dan Lithuania dari jaringan listrik mereka”, katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis malam (22/9) waktu setempat, menurut situs jejaring pemerintah.
“Akan bijaksana untuk bersiap menghadapi kemungkinan pemadaman listrik – yang mencakup otoritas publik, perusahaan, dan setiap individu”, tambahnya, menggambarkan gangguan apa pun sebagai “sementara.”
Kedutaan Rusia di Estonia mengatakan pada hari Jumat (23/9), “Rusia tidak memulai” mengeluarkan negara-negara Baltik dari jaringan umum.
Hampir 3.000 tentara cadangan diterjunkan ke latihan pertahanan tahunan selama sepekan di Estonia pada Kamis (22/9), tetapi PM Kallas mengatakan tidak ada ancaman militer langsung terhadap negara itu.
Dia meminta warga Rusia yang tinggal di Estonia untuk mengabaikan panggilan untuk berperang di Ukraina, “Jangan pergi, karena tidak ada jalan untuk kembali.”
Tiga puluh tahun setelah memisahkan diri dari Uni Soviet saat itu dan 17 tahun sejak bergabung dengan Uni Eropa (UE), negara-negara Baltik, Lithuania, Latvia, dan Estonia masih bergantung pada Rusia untuk pasokan listrik yang stabil.
Sebuah proyek yang didanai UE senilai 1,6 miliar euro bertujuan untuk memutuskan negara-negara Baltik dari jaringan listrik bersama mereka dengan Rusia dan Belarusia pada tahun 2025 demi sistem tenaga terdesentralisasi di benua Eropa.
Pada Juni lalu, Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mengatakan kepada Reuters bahwa negaranya siap jika Rusia memutuskan sambungan dari jaringan listrik regional sebagai pembalasan karena memblokir pengiriman kereta api dari beberapa barang Rusia ke eksklave Kaliningrad Moskow.
Jaringan jaringan listrik Eropa ENTSO-E akan terhubung ke jaringan negara-negara Baltik dalam waktu 24 jam jika negara-negara tersebut akan diputus oleh Rusia, membantu menghindari pemadaman, kata operator jaringan listrik Lithuania Litgrid pada Juli lalu.
“Jika Rusia memutuskan hubungan (listrik) kami, bahkan hari ini, kami akan siap. Analisis kami menunjukkan bahwa pasokan listrik tidak akan dijatah, tidak ada gangguan serius yang diharapkan,” kata Kepala Eksekutif Litgrid.
*1 euro = 14.647 rupiah
Laporan: Redaksi