Jakarta (Indonesia Window) – Direktur Badan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR) Ricardo Mena memuji Indonesia sebagai negara yang memimpin upaya global dalam mengurangi risiko bencana.
“(Upaya) ini sangat penting dan di sinilah kami pikir Indonesia memimpin dalam upaya global untuk mengurangi risiko bencana,” kata Mena dalam wawancara khusus dengan ANTARA, Senin (23/5).
Menurut dia, Indonesia telah memberikan pesan yang kuat mengenai pentingnya upaya pengurangan risiko bencana dengan menjadi tuan rumah untuk Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022.
“Kami meyakini bahwa Indonesia memberikan pesan yang sangat kuat melalui keterlibatan dan penyelenggaraan GPDRR di Bali. Untuk itu, kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Mena juga menyoroti kepemimpinan Indonesia dalam mengadopsi bencana jangka panjang pengurangan risiko bencana.
“Saya pikir yang ingin saya soroti adalah bahwa Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara di dunia yang telah mengadopsi rencana jangka panjang untuk mengurangi risiko bencana,” katanya.
Menurut dia, mengatasi risiko bencana membutuhkan waktu yang tidak singkat. “Anda tidak dapat melakukannya dalam dua, tiga atau lima tahun. Itu tidak mungkin. Kami sangat menyambut baik bahwa Indonesia memiliki rencana untuk mengurangi risiko bencana bahkan hingga melampaui tahun 2040,” imbuhnya.
Mena juga mendorong pemerintah negara-negara lain untuk mengikuti langkah Indonesia dalam mengadopsi perencanaan jangka panjang dalam mengurangi risiko bencana.
“Jika tidak (membuat rencana jangka panjang), sangat sulit untuk melakukannya (pengurangan risiko bencana) dalam waktu yang singkat untuk mengatasi sejumlah besar risiko yang telah terakumulasi selama proses pembangunan dalam tiga dekade terakhir,” ujarnya.
Indonesia menjadi tuan rumah rangkaian pertemuan Sesi ke-7 Global Platform Untuk Pengurangan Risiko Bencana (GP2022) di Bali pada 23-28 Mei 2022.
Platform Global Untuk Pengurangan Risiko Bencana (GPDRR) merupakan forum internasional untuk mendiskusikan Kerangka Kerja Sendai untuk pengurangan risiko bencana (Sendai Framework 2015-2030).
Kerangka kerja yang telah disepakati oleh 187 negara itu bertujuan menjadi acuan kerja global dalam mengurangi berbagai risiko bencana di seluruh dunia di masa mendatang.
Sumber: Antara
Laporan: Redaksi