Banner

Perusahaan Indonesia sukses jangkau pasar China melalui pameran CIIE Shanghai

Foto hasil image stitching yang diabadikan pada 24 Oktober 2023 ini menunjukkan National Exhibition and Convention Center (Shanghai), venue utama untuk Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keenam di Shanghai, China timur. (Xinhua/Liu Ying)

Paviliun Indonesia berhasil meraup potensi transaksi dagang sebesar 3,2 juta dolar AS, atau sekitar 50 miliar rupiah, selama mengikuti Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) yang digelar selama enam hari pada awal November di Shanghai.

 

Jakarta (Xinhua) – Ekshibisi akbar Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) yang digelar selama enam hari pada awal November di Shanghai berhasil membantu perusahaan Indonesia menjangkau banyak peluang mitra kerja sama baru. Paviliun Indonesia yang terdiri dari beberapa perusahaan dikunjungi oleh sekitar 2.000 orang.

Paviliun Indonesia dalam ajang CIIE 2023 terletak di bagian produk pangan dan pertanian dengan luas 150 meter persegi, memfasilitasi 19 pelaku usaha dari berbagai jenis produk mulai dari makanan ringan, kopi, hingga sarang burung walet. Selain di Paviliun Indonesia, beberapa perusahaan besar asal Indonesia seperti Sinarmas hingga Mayora juga turut berpartisipasi dengan hadir di aula khusus komersial.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Paviliun Indonesia berhasil meraup potensi transaksi dagang sebesar 3,2 juta dolar AS, atau sekitar 50 miliar rupiah. Jumlah permintaan informasi mengenai perusahaan-perusahaan yang ada di Paviliun Indonesia mencapai 194 inquiry dari 16 negara seperti China, Brasil, hingga Kanada.

Salah satu keberhasilan perusahaan Indonesia dalam pameran ini terbukti dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, yang sukses membukukan kontrak dagang melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk ekspor produk teh dengan nilai transaksi mencapai 1 juta dolar AS lewat pengiriman tiga kontainer teh setiap bulan selama setahun. Selain itu, perusahaan negara di bidang perkebunan itu juga diketahui tengah menjajaki kontrak dagang dengan perusahaan asal Shenzhen, China selatan, untuk potensi transaksi 100 kontainer produk teh per tahun.

Banner

Peserta lainnya yang juga sukses menggandeng mitra baru adalah PT Tri Jaya Tangguh, pemilik pabrik pengolahan kelapa di Gorontalo. Direktur Pemasaran PT Tri Jaya Tangguh Arie Sebastian mengatakan bahwa setidaknya terdapat 15 pengimpor dan distributor asal China yang telah berdiskusi dan meminta contoh produk, sementara satu mitra telah berhasil menjalin kerja sama dengan rencana pengiriman sebanyak dua kontainer.

“Hasil ini melampaui ekspektasi kami karena ada perusahaan yang langsung melakukan prapemesanan sebanyak dua kontainer. Biasanya dampak pameran baru terlihat dua atau tiga bulan setelahnya,” ujarnya kepada Xinhua.

Arie yang baru kali pertama membawa perusahaannya berpartisipasi dalam pameran CIIE itu mengaku sangat antusias karena luasnya area pameran dan banyaknya jumlah pengunjung. Beberapa perusahaan termasuk Tri Jaya juga difasilitasi pemerintah Indonesia untuk mengikuti pencocokan bisnis (business matching) dengan sejumlah mitra di China.

Tidak hanya menjangkau pasar baru, Arie menuturkan bahwa pameran CIIE juga membantu membangun kredibilitas perusahaannya di mata pelaku bisnis China. Alasannya, perusahaan-perusahaan yang berangkat ke Shanghai telah diseleksi terlebih dahulu dan difasilitasi langsung oleh pemerintah Indonesia.

*1 dolar AS = 15.500 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan