Pasukan Pertahanan Israel melaporkan bahwa sekitar 300 lokasi di Gaza diserang dalam sehari terakhir, sementara pasukan Israel telah “mengamankan kendali atas ‘Markas Elit’ Hamas di pusat Gaza City, termasuk area Alun-Alun Palestina, tempat kepemimpinan administratif dan militernya beroperasi.”
Yerusalem (Xinhua) – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (20/12) bersumpah bahwa Israel “akan bertempur sampai Hamas musnah,” meski ada upaya baru menuju kesepakatan pertukaran baru antara kedua pihak yang berkonflik.
Berbicara tanpa mau disebutkan namanya, seorang pejabat Israel mengonfirmasi kepada Xinhua bahwa perundingan yang dimediasi oleh Qatar melalui koordinasi dengan Amerika Serikat telah dilanjutkan. Pejabat itu mengatakan bahwa “belum ada usulan konkret yang diajukan,” seraya menekankan bahwa Israel menganggap pembebasan 128 sandera yang tersisa di Gaza sebagai “prioritas utama.”
Ismail Haniyeh, ketua biro politik Hamas, melakukan perjalanan dari Doha di Qatar ke Kairo di Mesir untuk melakukan pembicaraan yang berfokus pada berbagai perkembangan di Jalur Gaza dan upaya-upaya pencapaian kembali gencatan senjata di daerah kantong tersebut dan pertukaran sandera.
Sebelum keberangkatannya, Haniyeh mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian. Dalam pertemuan tersebut, pemimpin Hamas itu menyuarakan kesiapan gerakannya untuk melaksanakan gencatan senjata abadi di Gaza, namun menjelaskan bahwa Hamas tidak akan bernegosiasi saat sedang diserang oleh Israel.
Dalam sebuah taklimat pers di Gedung Putih, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby mengatakan diskusi yang “sangat serius” sedang dilakukan demi jeda kemanusiaan baru di Gaza dan pembebasan sandera yang ditahan di Gaza untuk dipertukarkan dengan lebih banyak tahanan Palestina yang ditahan Israel. “Kami berharap negosiasi itu membuahkan hasil,” tambahnya.
Terlepas dari perkembangan terkini, Netanyahu bersumpah bahwa Israel “akan terus berperang sampai akhir. Perang ini akan terus berlanjut hingga Hamas musnah, hingga kemenangan diraih.”
Berbicara dalam sebuah pernyataan video, dia memperingatkan bahwa para pemimpin dan pejuang Hamas “hanya memiliki dua kemungkinan, menyerah atau mati.”
Di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan di Gaza, yang telah diserang dan dikepung Israel selama lebih dari dua bulan, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen menyatakan bahwa Israel ingin mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan dari Siprus ke Gaza.
Cohen bertolak ke Siprus untuk melakukan pembicaraan mengenai koridor maritim, kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa barang-barang yang akan dikirim dari pelabuhan Larnaca ke Gaza akan menjalani pemeriksaan keamanan melalui koordinasi dengan Israel. Tidak ada tanggal spesifik terkait waktu peresmian koridor tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) melaporkan bahwa sekitar 300 lokasi di Gaza diserang dalam sehari terakhir.
Pasukan Israel telah “mengamankan kendali atas ‘Markas Elit’ Hamas di pusat Gaza City, termasuk area Alun-Alun Palestina, tempat kepemimpinan administratif dan militernya beroperasi,” kata IDF dalam sebuah pernyataan. Kompleks tersebut mencakup jaringan besar terowongan-terowongan yang menghubungkan tempat persembunyian, biro, dan apartemen tempat tinggal milik pimpinan senior Hamas.
Warga Palestina yang tewas di Gaza akibat pengeboman Israel yang berlangsung tanpa henti telah mencapai 20.000 orang, sementara lebih dari 52.000 orang terluka dan 6.700 lainnya hilang, ungkap sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor media pemerintah yang dikelola Hamas pada Rabu.
Di pihak Israel, IDF melaporkan tambahan tiga tentaranya tewas di Gaza, sehingga total korban tewas menjadi 1.335 orang, sebagian besar di antaranya tewas dalam serangan awal Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober.
Laporan: Redaksi