Paket bantuan keuangan UE senilai 50 miliar euro atau setara sekitar 54,63 miliar dolar AS, untuk Ukraina, gagal disepakati dalam konferensi tingkat tinggi yang diadakan di Brussel pada Kamis (14/12), setelah diveto oleh Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.
Brussel, Belgia (Xinhua) – Para pemimpin Uni Eropa (UE) gagal menyepakati paket bantuan keuangan senilai 50 miliar euro atau setara sekitar 54,63 miliar dolar AS, untuk Ukraina dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) yang diadakan di Brussel pada Kamis (14/12). Kesepakatan tersebut diveto oleh Perdana Menteri (PM) Hongaria Viktor Orban.
“Ringkasan dari sif malam: veto untuk tambahan uang bagi Ukraina,” kata Orban di media sosial pada Jumat (15/12).
Selain itu, Orban juga memveto tinjauan Kerangka Kerja Keuangan Tahun Jamak (Multiannual Financial Framework/MFF) blok tersebut. “Kami akan kembali membahas masalah ini tahun depan di Dewan Eropa setelah persiapan yang baik,” tulisnya.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel telah mengusulkan paket bantuan keuangan senilai 50 miliar euro untuk Ukraina, yang terdiri dari 17 miliar euro dalam bentuk hibah dan 33 miliar euro dalam bentuk pinjaman.
MFF untuk tahun 2021-2027 sedang melalui tinjauan jangka menengah setelah berada di bawah tekanan berbagai peristiwa baru-baru ini, termasuk konflik Rusia-Ukraina, inflasi, dan suku bunga yang tinggi.
Menjelang KTT pada Kamis, Orban mengungkapkan bahwa dukungan keuangan terbaru untuk Ukraina sudah ada dalam anggaran UE. Namun, untuk dukungan finansial yang bersifat jangka panjang, “kita harus mengelolanya di luar anggaran, dan kami mendukung langkah tersebut,” kata Orban.
Paket senilai 50 miliar euro tersebut mendapat dukungan dari 26 negara anggota UE lainnya.
PM Belanda Mark Rutte mengaku sangat optimistis dapat mencapai kesepakatan dengan Hongaria mengenai topik tersebut pada awal tahun depan.
Senada dengan Rutte, PM Belgia Alexander De Croo juga menekankan bahwa banyak kemajuan telah dicapai pada Kamis, dan bahwa 27 negara anggota UE hanya perlu beberapa pekan lagi untuk menemukan cara terbaik untuk dapat maju dengan keputusan tersebut.
Pada Kamis yang sama, para pemimpin Eropa setuju untuk memulai pembicaraan aksesi UE dengan Ukraina dan Moldova, dan untuk memberikan status kandidat kepada Georgia. Ketiga negara tersebut mengajukan permohonan untuk bergabung dengan UE pada tahun lalu.
Orban menentang pembukaan pembicaraan aksesi dengan Ukraina, dengan mengatakan bahwa negara tersebut belum memenuhi tiga dari tujuh kriteria yang ditetapkan oleh Komisi Eropa untuk dapat membuka negosiasi aksesi.
Para pemimpin UE melanjutkan sesi pertemuan puncak mereka pada Jumat (15/12).
*1 euro = 16.857 rupiah
**1 dolar AS = 15.493 rupiah
Laporan: Redaksi