Pabrik Tesla di Shanghai, gigafactory pertama milik produsen mobil Amerika Serikat (AS) itu di luar AS, mengirim 947.000 kendaraan pada 2023.
Shanghai, China (Xinhua) – Pabrik Tesla di Shanghai, gigafactory pertama milik produsen mobil Amerika Serikat (AS) itu di luar AS, mengirim 947.000 kendaraan pada 2023, kata pihak perusahaan pada Rabu (3/1) dalam laporan produksi dan pengirimannya untuk 2023.
Menurut Tesla, angka tersebut meningkat 33 persen dari setahun sebelumnya. Lebih dari separuh dari 1,8 juta lebih kendaraan listrik yang dikirim Tesla secara global tahun lalu berasal dari pabrik di Shanghai, imbuh perusahaan itu.
Mampu memproduksi sebuah mobil dalam waktu kurang dari 40 detik, tingkat lokalisasi Tesla untuk komponen mobil yang digunakan di pabrik Shanghai melampaui 95 persen. Pada 2023, Gigafactory Tesla di Shanghai telah mengirim lebih dari 600.000 kendaraan listrik ke pasar China.
Gigafactory di Shanghai itu telah berkembang menjadi pusat ekspor utama Tesla secara global. “China terus meningkatkan level keterbukaannya dalam beberapa tahun terakhir, dan Tesla menjadi saksi sekaligus penerima manfaatnya,” kata Wakil Presiden Tesla Tao Lin, seraya menambahkan bahwa kebijakan keterbukaan, konsep pembangunan tingkat tinggi, dan lingkungan bisnis yang baik di China telah menciptakan peluang besar bagi banyak perusahaan dan pasar China merupakan sebuah “keharusan” bagi pengembangan Tesla.
Tesla terus meningkatkan investasi di Shanghai dalam beberapa tahun terakhir. Pada akhir Desember tahun lalu, Tesla secara resmi meluncurkan proyek megafactory baru yang mampu memproduksi 10.000 Megapack, produk penyimpanan energi perusahaan itu, per tahun. Proyek baru ini dijadwalkan akan mulai dibangun pada kuartal pertama 2024 dan memulai produksi pada kuartal keempat.
Pada tahap awal, pabrik tersebut akan memproduksi 10.000 unit Megapack setiap tahunnya, setara dengan penyimpanan energi sekitar 40 GWh. Produk-produk ini akan dijual ke seluruh dunia.
Laporan: Redaksi