Pabrik pupuk ramah lingkungan di Distrik Narsingdi, sekitar 51 km sebelah timur laut Ibu Kota Dhaka,merupakan pabrik pupuk pertama di Bangladesh yang mampu menangkap karbon dioksida, sehingga meningkatkan produksi pupuk urea di negara itu sebesar 10 persen.
Narsingdi, Bangladesh (Xinhua) – Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina meresmikan pabrik pupuk ramah lingkungan terbesar dan pertama di negara Asia Selatan itu seiring dengan rampungnya pekerjaan konstruksi Proyek Pupuk Urea Ghorashal-Polash.
Pembangunan proyek itu dimulai pada 2020, dan China National Chemical Engineering & Construction Corporation Seven Ltd. (CC7), yang bekerja sama dengan mitranya dari Jepang Mitsubishi Heavy Industries (MHI), telah berupaya agar megaproyek tersebut dapat rampung tepat waktu.
Dengan perkiraan kapasitas produksi tahunan sebesar 800.000 ton pupuk urea granular dan 500.000 ton amonia anhidrat, para pejabat mengatakan bahwa pabrik yang terletak di Distrik Narsingdi, sekitar 51 km sebelah timur laut Ibu Kota Dhaka, itu akan membantu Bangladesh memenuhi permintaan pupuk yang terus meningkat sebagai bagian dari upaya negara itu menjamin ketahanan pangan.
Berbicara dalam upacara peresmian pada Ahad (12/11), Hasina mengatakan pabrik tersebut merupakan pabrik pupuk pertama di Bangladesh yang mampu menangkap karbon dioksida, sehingga meningkatkan produksi pupuk urea di negara itu sebesar 10 persen.
Pabrik tersebut akan membantu mengurangi impor pupuk dan menciptakan lapangan pekerjaan, imbuh Hasina.
Yi Bingyin, manajer umum perusahaan China CC7, mengatakan kepada Xinhua bahwa proyek itu menghadapi banyak tantangan selama pelaksanaannya, tetapi pihak perusahaan dan mitranya bersama-sama mengatasi kesulitan tersebut, dan persahabatan mereka menjadi semakin erat.
Proyek tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi pertanian dan pembangunan ekonomi dalam negeri, tutur Yi.
Laporan: Redaksi