Banner

Peneliti China dapatkan konsentrasi kolom karbon dioksida dengan teknologi radar laser

Seorang staf mengisi daya sebuah bus listrik di stasiun pengisian daya di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang, China timur, pada 21 November 2019. (Xinhua/Huang Zongzhi)

Konsentrasi kolom karbon dioksida global di kawasan kutub pada malam hari dapat diukur secara lebih akurat dengan teknologi hiperspektral.

 

Beijing, China (Xinhua) – Tim peneliti China berhasil mendapatkan konsentrasi kolom karbon dioksida global di kawasan kutub pada malam hari.

Akurasi perbandingan awal data itu melampaui satu ppm.

Data tersebut berasal dari satelit yang diluncurkan oleh China pada April lalu, yang membawa radar laser pendeteksi aerosol hiperspektral dan karbon dioksida di atmosfer.

China memang berharap dapat mendeteksi aerosol secara lebih akurat dengan teknologi hiperspektral serta memantau aerosol maupun karbon menggunakan satu satelit. Selain itu, puncak karbon dan komitmen netralitas negara tersebut membutuhkan dukungan data dasar berpresisi tinggi dari distribusi karbon.

Peluncuran satelit itu menunjukkan bahwa China memimpin dalam merealisasikan penginderaan jarak jauh laser berpresisi tinggi untuk aerosol dan gas rumah kaca global.

Pengukuran-pengukuran terdahulu sebagian besar mengandalkan spektrum pasif, yaitu cahaya matahari yang dipantulkan oleh atmosfer. Namun, pengukuran spektrum pasif memiliki keterbatasan saat tidak ada sinar matahari.

Tim peneliti dari Shanghai Institute of Optics and Fine Mechanics di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China mengusulkan sebuah metode di mana sinar laser dipancarkan dari satelit dan dipantulkan di permukaan Bumi untuk pengukuran kuantitatif.

Mereka juga mencapai output energi yang stabil dan tinggi dari frekuensi multi-band dalam satu radar laser.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan