Banner

Sekjen PBB kecam jatuhnya banyak korban sipil dalam operasi penyelamatan sandera Israel

Foto yang diabadikan pada 8 Juni 2024 ini menunjukkan sebuah bangunan dan kendaraan yang rusak akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah. (Xinhua/Marwan Daoud)

Operasi penyelamatan sandera Israel yang berlangsung pada akhir pekan lalu berakhir dengan jatuhnya ratusan korban jiwa dari kalangan warga sipil Palestina dan ratusan korban luka lainnya.

 

PBB (Xinhua) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam jatuhnya banyak korban sipil dalam operasi penyelamatan sandera Israel yang berlangsung pada akhir pekan lalu, demikian disampaikan seorang juru bicara (jubir) Guterres pada Senin (10/6).

Sekjen menyampaikan duka cita mendalam dan mengutuk keras jatuhnya ratusan korban jiwa dari kalangan warga sipil Palestina dan ratusan korban luka lainnya yang terjadi selama operasi tersebut, kata Stephane Dujarric, selaku jubir Guterres.

Setiap jatuhnya korban jiwa adalah tragedi. Dan sekali lagi, kami sangat mendesak semua pihak untuk memprioritaskan perlindungan warga sipil yang menanggung beban dari konflik ini, terutama perempuan dan anak-anak. Setiap orang memiliki kewajiban di bawah hukum internasional. Mereka harus mematuhi kewajiban tersebut, kata Dujarric dalam sebuah konferensi pers harian.

Operasi kemanusiaan PBB harus dapat dilanjutkan. PBB akan terus menyerukan gencatan senjata segera, akses penuh dan tanpa batas untuk operasi kemanusiaan, dan pembebasan sandera, tuturnya.

Banner

Pasukan Israel pada Sabtu (8/6) menyelamatkan empat sandera dari kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. Dalam operasi tersebut, 274 warga Palestina tewas dan 698 orang lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan yang dikelola Hamas.

PBB menyambut baik berita bahwa keempat sandera tersebut telah bebas dan berkumpul kembali dengan orang-orang yang mereka cintai. Guterres terus menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat bagi semua sandera yang tersisa, imbuh Dujarric.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan