Banner

Meski sepakati gencatan senjata di Gaza, Netanyahu sebut operasi militer Israel “belum berakhir”

Tangkapan layar video ini menunjukkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato pada 13 Juni 2025. (Xinhua)

Operasi militer Israel dikatakan belum berakhir, bahkan setelah kesepakatan gencatan senjata di Gaza telah tercapai dengan Hamas.

 

Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad (12/10) mengatakan bahwa operasi militer negara itu “belum berakhir,” pada malam menjelang rencana pembebasan semua sandera Israel yang masih hidup dan ratusan tahanan Palestina di bawah tahap berikutnya dari gencatan senjata Gaza yang baru saja diimplementasikan dengan Hamas.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi, Netanyahu memuji rencana pembebasan 20 sandera yang masih hidup sebagai “peristiwa bersejarah.”

“Di mana pun kami berperang, kami menang,” katanya. “Namun operasi ini belum berakhir,” tambahnya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Dia mengatakan Israel masih menghadapi “tantangan keamanan yang sangat besar” di masa depan. “Beberapa musuh kami mencoba untuk berkumpul kembali,” ujarnya memperingatkan, seraya bertekad memastikan keamanan Israel.

Banner

Sebelumnya pada hari itu, kepala militer Israel Eyal Zamir mengatakan negaranya telah meraih “kemenangan atas Hamas.” Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan, Zamir mengatakan kemenangan tersebut diperoleh melalui kombinasi tekanan militer yang berkelanjutan dan upaya diplomatik.

Zamir menambahkan Israel masih “berada dalam perang multifront.” Dia mengatakan militer “akan terus bertindak untuk membentuk realitas keamanan yang memastikan Jalur Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Negara Israel dan warga sipilnya. Melalui operasi kami, kami mengubah Timur Tengah dan strategi keamanan kami untuk beberapa tahun mendatang.”

Gencatan senjata Israel-Hamas mulai berlaku pada Jumat (10/10), setelah lebih dari dua tahun berbagai pengeboman Israel yang menghancurkan Jalur Gaza dan menyebabkan kelaparan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan