Banner

Operasi penggerebekan jaringan kriminal di Rio de Janeiro, Brasil tewaskan 119 orang

Sejumlah sukarelawan memungut sampah dalam sebuah kampanye bersih-bersih pantai di Pantai Flamengo di Rio de Janeiro, Brasil, pada 22 Maret 2025. (Xinhua/Wang Tiancong)

Operasi kepolisian besar-besaran menyasar jaringan kriminal terorganisasi di kota terbesar kedua Brasil, Rio de Janeiro, 119 tewas.

 

Rio de Janeiro, Brasil (Xinhua/Indonesia Window) – Sedikitnya 119 orang tewas dalam sebuah operasi kepolisian besar-besaran yang menyasar jaringan kriminal terorganisasi di kota terbesar kedua Brasil, Rio de Janeiro, demikian disampaikan otoritas setempat pada Rabu (29/10).

Penggerebekan skala besar itu dilancarkan pada Selasa (28/10) terhadap anggota geng Comando Vermelho di kawasan permukiman kumuh (favela) Alemao dan Penha di bagian utara kota itu, kata pemerintah Negara Bagian Rio de Janeiro.

Dalam sebuah konferensi pers, sekretaris kepolisian sipil Negara Bagian Rio, Felipe Curi, merevisi jumlah korban tewas dari yang awalnya dilaporkan berjumlah 128 menjadi 119 orang, termasuk 115 tersangka kriminal dan empat petugas polisi.

Gubernur Negara Bagian Rio de Janeiro Claudio Castro menyebut operasi itu sebagai upaya yang “berhasil” dan menyatakan bahwa keempat petugas yang tewas adalah korban sebenarnya.

Banner

Sang gubernur mengatakan angka itu hanya mengacu pada jenazah yang terdaftar di institut medis forensik, yang mengindikasikan total korban kemungkinan bisa bertambah.

“Saya tidak bisa memberikan jumlah keseluruhannya hingga semua jenazah dihitung,” tambahnya.

Comando Vermelho (CV) adalah salah satu organisasi kriminal terbesar dan tertua di Brasil, yang bertanggung jawab atas perdagangan narkoba dan senjata, serta perang perebutan wilayah yang sengit dengan geng-geng saingan.

Pengaruhnya berfluktuasi selama bertahun-tahun di tengah persaingan dari organisasi kriminal lain, terutama First Capital Command (PCC), sindikat kejahatan terbesar di Brasil yang muncul di Sao Paulo dan telah membangun kerajaan narkoba transnasional.

Meskipun mengalami kemunduran, CV tetap menjadi pusat perdagangan narkoba di Rio dan telah terlibat dalam beberapa episode kekerasan ekstrem.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan