Banner

Teleskop NASA temukan lubang hitam dengan jarak terjauh yang pernah terdeteksi

Para astronom menemukan lubang hitam dengan jarak terjauh yang pernah terdeteksi melalui sinar-X (di galaksi yang dinamai UHZ1) menggunakan teleskop luar angkasa Chandra dan Webb. (Sumber: NASA)

Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA dan Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA berhasil menemukan tanda-tanda lubang hitam yang sedang berkembang hanya 470 juta tahun pascaperistiwa Dentuman Besar (Big Bang).

 

Los Angeles, AS (Xinhua) – Para astronom telah menemukan lubang hitam dengan jarak terjauh yang pernah terdeteksi melalui sinar-X, menggunakan teleskop NASA, kata badan antariksa Amerika Serikat tersebut pada Senin (6/11).

Lubang hitam tersebut berada pada tahap awal pertumbuhan yang belum pernah disaksikan sebelumnya, dengan massa yang tidak jauh berbeda dari galaksi induknya.

Dengan menggabungkan data dari Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA dan Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA, tim peneliti berhasil menemukan tanda-tanda lubang hitam yang sedang berkembang hanya 470 juta tahun pascaperistiwa Dentuman Besar (Big Bang).

Teori Big Bang menjelaskan bagaimana alam semesta dimulai. Teori ini menyatakan bahwa awalnya, alam semesta terbentuk dari sebuah titik tunggal yang sangat panas dan padat yang mengembang dan meregang – mula-mula dengan kecepatan yang tak terbayangkan, lalu dengan kecepatan yang lebih terukur – selama 13,7 miliar tahun berikutnya hingga kosmos yang masih terus berkembang saat ini.

Banner

Hasil ini kemungkinan dapat menjelaskan bagaimana beberapa lubang hitam supermasif pertama di alam semesta terbentuk, kata NASA.

Tim tersebut menemukan lubang hitam di galaksi bernama UHZ1 di arah gugus galaksi Abell 2744, yang lokasinya 3,5 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Namun, data Webb mengungkapkan bahwa galaksi tersebut secara signifikan berjarak lebih jauh dibandingkan gugusnya, yaitu 13,2 miliar tahun cahaya dari Bumi, ketika umur alam semesta hanya 3 persen dari umurnya saat ini, menurut NASA.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan