Negara vulkanis Islandia memiliki kesamaan geologis dengan Venus, menjadikan negara ini tempat yang sangat baik untuk mempelajari planet terpanas dalam sistem tata surya tersebut, di Bumi.
Los Angeles, AS (Xinhua) – Sebuah tim internasional yang dipimpin oleh Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA baru-baru ini menggunakan Islandia sebagai pengganti Venus untuk menguji teknologi radar yang akan membantu mengungkap kebenaran dasar planet tersebut.
Dengan tekanan atmosfernya yang sangat besar, awan asam sulfat, dan suhu permukaan yang sangat panas, Venus adalah tempat yang sangat menantang untuk diteliti. Namun, para ilmuwan percaya bahwa mengamati permukaan Venus dapat memberikan wawasan penting tentang kelayakan huni dan evolusi planet berbatu seperti planet kita sendiri, menurut JPL.
Untuk mendapatkan perspektif global tentang Venus sambil tetap berada jauh di atas atmosfernya yang mengerikan, misi VERITAS (Venus Emissivity, Radio science, InSAR, Topography, And Spectrcopy) NASA rencananya akan diluncurkan dalam satu dekade mendatang guna menyurvei permukaan planet tersebut dari orbit, agar dapat mengungkap petunjuk tentang sifat interior Venus.
Untuk meletakkan dasar bagi misi tersebut, anggota tim sains internasional VERITAS melakukan perjalanan ke Islandia guna mengadakan kampanye dua pekan pada Agustus lalu untuk menggunakan pulau vulkanis tersebut sebagai pengganti Venus, atau analoginya.
Beberapa lokasi di Bumi kerap digunakan sebagai analogi planet lain, terutama untuk membantu mempersiapkan teknologi dan teknik yang ditujukan untuk lingkungan yang tidak bersahabat, ungkap JPL.
“Islandia adalah negara vulkanis yang terletak di atas semburan panas. Venus adalah planet vulkanis yang memiliki banyak bukti geologis mengenai semburan aktif,” kata Suzanne Smrekar, ilmuwan peneliti senior di JPL sekaligus peneliti utama VERITAS. “Kesamaan geologisnya menjadikan Islandia tempat yang sangat baik untuk mempelajari Venus di Bumi, membantu tim sains ini mempersiapkan diri untuk misi Venus.”
Misi VERITAS akan mengandalkan radar apertur sintetis canggih untuk membuat peta global 3D dan spektrometer inframerah dekat untuk membedakan jenis batuan utama di permukaan Venus. Namun, untuk lebih memahami apa yang akan “dilihat” oleh radar pesawat luar angkasa di planet tersebut, tim sains VERITAS perlu membandingkan pengamatan radar dari udara terhadap medan Islandia dengan pengukuran yang dilakukan di darat, jelas JPL.
Laporan: Redaksi